REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat dari Pusat Studi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Syamsul Anam mengatakan Kementerian BUMN berhasil meningkatkan kinerja BUMN meski di tengah pandemi. Capaian ini terlihat dari laba bersih konsolidasi BUMN yang pada kuartal III 2021 sebesar Rp 61 triliun atau meningkat dari laba bersih 2020 yang hanya sebesar Rp 13 triliun.
"Peningkatan performa BUMN terutama jika dilihat dari laba yang berhasil di bukukan setidaknya hingga paruh pertama 2021 merupakan buah dari konsolidasi BUMN, baik secara vertikal maupun horizontal," ujar Syamsul kepada Republika pada Senin (29/11).
Syamsul menilai peningkatan laba bersih ditopang oleh kinerja apik sejumlah BUMN seperti BUMN jasa keuangan, energi dan pertambangan, hingga telekomunikasi yang meraih peningkatan pendapatan selama masa pembatasan aktivitas. Syamsul menyebut ciamiknya kinerja sejumlah BUMN selama pandemi setidaknya menjaga pertumbuhan laba yang tentu terpengaruh oleh penurunan kinerja sejumlah BUMN lain seperti BUMN transportasi hingga pariwisata.
"Peningkatan penerimaan dan laba ini juga buah dari efisiensi usaha yang terus digaungkan oleh Erick Thohir, selain efisiensi ikhtiar untuk masuk lebih dalam ke pasar, terutama produk-produk unggulan BUMN kita telah membawa pertumbuhan produktivitas dan nilai tambah," kata Syamsul menambahkan.