Senin 22 Nov 2021 19:14 WIB

Sumut Raih Rp 12,5 Triliun dari Ekspor Minyak Sawit

Permintaan minyak sawit terus meningkat termasuk dari China.

Panen sawit (ilustrasi). Sumatra Utara sudah meraih Rp 12,5 triliun dari ekspor minyak sawit.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Panen sawit (ilustrasi). Sumatra Utara sudah meraih Rp 12,5 triliun dari ekspor minyak sawit.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sumatra Utara sudah meraih Rp 12,5 triliun dari ekspor minyak sawit sebanyak 832,14 ribu ton selama Januari-Oktober 2021.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto mengatakan, ekspor golongan barang itu tercatat paling besar di kelompok komoditas pertanian. Walau pun, banyak juga produk turunan sawit lainnya yang diekspor Sumut seperti RBD Stearin, RBD Palm Olein dan bahkan ampas sawit.

Baca Juga

Produk sawit termasuk 10 komoditas ekspor utama hasil pertanian dan rutin diekspor setiap bulannya.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto, menyebutkan, permintaan minyak sawit memang terus meningkat termasuk dari China. Permintaan yang naik dan dampak lainnya membuat harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) juga bertahan mahal.

Harga minyak sawit bahkan mencapai angka tertinggi sepanjang 2021 dengan rata-rata Rp 14. 693 per kg di awal November. Selain permintaan tinggi, kenaikan harga CPO itu akibat produksi sawit turun akibat  musim hujan.

Permintaan yang tinggi dipicu turunnya produksi minyak nabati lainnya khususnya minyak matahari. "Diperkirakan, harga masih bertahan tinggi hingga akhir tahun didorong permintaan yang juga masih tinggi," ujar Darma.

Permintaan yang tinggi karena pabrik industri sawit berproduksi lebih banyak menjelang akhir tahun 2021dan berupaya memenuhi stok bahan baku untuk kebutuhan industri di awal 2022.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement