REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Subholding Gas Pertamina PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Muhammad Haryo Yunianto mengatakan, perusahaan memiliki sejumlah rencana strategis dalam mempertahankan kinerja ke depan.
Haryo menyampaikan PGN memiliki enam kebijakan strategis yang meliputi stategi optimasi, perluasan layanan rumah tangga, diversifikasi bisnis, efisiensi operasional, optimalisasi arus kas, hingga transformasi.
"Pengembangan bisnis ke depan yang sedang kita kaji ialah kita akan masuk sektor LNG, petrokimia, dan turunan gas. Ke depan kami juga akan melakukan percepatan satu juta rumah tangga," ujar Haryo dalam public expose di Jakarta, Rabu (17/11).
Haryo menyebut tetap berupaya mengoptimalkan setiap peluang agar operasional dan pelayanan dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional. Haryo optimistis sejumlah rencana strategis dapat terealisasi mengingat mulai pulihnya kondisi pasar akibat melandainya pandemi.
"Kami selalu mengoptimalkan penambahan pelanggan dan penetrasi pasar, perluasan layanan, diversifikasi bisnis untuk menopang keberlangsungan bisnis perusahaan," ucap Haryo.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan PGN tengah menyelesaikan pembangunan pipa transportasi minyak Rokan untuk mengganti pipa-pipa tua yang sudah lama beroperasi di wilayah kerja rokan yang saat ini sudah dialihkan ke dalam Pertamina Hulu Rokan.
"Kami mendapatkan kesempatan membangun infrastruktur pembangunan pipa baru ini lewat anak usaha kami, Pertagas telah memulai pembangunan jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 kilometer (km) yang beroperasi dari Minas, Duri, Dumai. semua ini dalam wilayah kerja Rokan," ujar Achmad.
Achmad menyampaikan pembangunan pipa transportasi minyak Rokan senilai 300 juta dolar AS ditargetkan rampung pada awal tahun depan. Kata Achmad, pipa Rokan nantinya mampu menyalurkan minyak hingga 260 ribu barel per hari.
"Progres proyek ini sampai September 2021 sekitar 84 persen dan pada hari ini sudah mencapai 98,5 persen," kata Achmad.