REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan nilai ekspor nasional sepanjang bulan Oktober 2021 tembus 22,03 miliar dolar AS. Capaian tersebut merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah.
"Betul ini ekspor yang tertinggi sepanjang masa," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (15/11).
Margo menjelaskan, nilai ekspor pada Oktober lalu mengalami kenaikan 6,89 persen dari posisi September 2021 (month to month/mtm). Selain itu juga meningkat signifikan dibanding Oktober 2020 (year on year/yoy) sebesar 53,35 persen.
Adapun nilai ekspor migas pada Oktober mencapai 1,03 miliar dolar AS sementara ekspor nonmigas sebesar 21 miliar dolar AS.
Lebih detail untuk ekspor nonmigas, ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan senilai 410 juta dolar AS atau naik 2,7 persen namun turun 3,32 persen.
Sementara itu, ekspor industri pengolahan tembus 16,07 miliar dolar AS. Meningkat 3,61 persen mtm juga naik 36,5 persen yoy. Ekspor pertambangan tercatat 4,35 miliar dolar AS, tumbuh 20,11 persen mtm dan melonjak hingga 190,57 persen yoy.
Margo mengatakan, secara umum kinerja ekspor bulanan sepanjang 2021 tercatat jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya.
Ia menekankan, kenaikan ekspor yang terus dicapai saat ini utamanya karena faktor permintaan yang cukup besar. Hal itu disumbang dari permintaan ekspor bahan bakar mineral ke China, India dan Malaysia. Selain itu, juga ekspor lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja ke China.
Tercatat ekspor bahan bakar mineral pada bulan lalu menjadi ekspor yang naik paling tinggi yakni 823,3 miliar dolar AS. Selanjutnya diikuti kenaikan ekspor lemak dan minyak hewan/nabari sebesar 538,9 miliar dolar AS serta ekspor besi dan baja yang naik 232,5 miliar dolar AS,
"Adapun peningkatan ekspor terbesar pada bulan Oktober yakni ke China yang nilainya meningka 1,38 miliar dolar AS," kata dia.