REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), Holding BUMN Perasuransian, Penjaminan dan Investasi, yang dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG), terus melakukan berbagai inisiatif untuk penguatan keuangan anak perusahaan melalui salah satunya adalah kolaborasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terkait transaksi penempatan dana.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan melalui kolaborasi ini IFG akan menempatkan 20 persen sampai 30 persen dari total dana pengelolaan portofolio investasi sebesar Rp 60 triliun di Bank Himbara sesuai dengan jadwal pemenuhan kewajiban korporasi.
Kartika menyampaikan kolaborasi ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU pada 24 Juni 2021 terkait penempatan dana anak perusahaan IFG di Bank Himbara, baik dalam bentuk giro maupun deposito yang ditandatangani IFG bersama empat Bank Himbara.
"Kementerian BUMN selalu mendukung kolaborasi bisnis antarBUMN. Kerja sama antara IFG sebagai holding BUMN dengan 4 Bank Himbara memberikan manfaat positif untuk semua pihak," ujar Kartika dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/11).
Dengan kolaborasi ini, Kartika berharap dapat menjadi pintu gerbang terlaksananya kerja sama lainnya, baik untuk IFG dan Himbara maupun dengan BUMN lainnya.
Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan bagi anak perusahaan IFG, kolaborasi dengan perbankan khususnya Himbara ini akan memberikan manfaat positif, antara lain peningkatan tata kelola, hubungan bisnis, optimalisasi return, dan efisiensi biaya dari penempatan dana.
Sementara bagi IFG yang memiliki 10 anak perusahaan di bidang perasuransian dan penjaminan, termasuk investasi, kolaborasi ini akan memberikan informasi yang komprehensif dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kebijakan keuangan anak perusahaan yang ditempatkan di perbankan dalam kerangka penguatan dan keberlanjutan tata kelola secara jangka panjang.
"Kolaborasi dengan industri perbankan ini merupakan salah satu terobosan dan percepatan konsolidasi keuangan IFG," ujar Robertus.
Menurut Robertus, hal ini merupakan langkah awal kolaborasi positif IFG dengan industri perbankan dalam meningkatkan ekosistem industri keuangan nasional yang sehat. Ke depan, dia katakan, IFG akan terus melanjutkan kolaborasi dengan mitra perbankan lainnya sebagai bagian dari upaya untuk terus meningkatkan upaya penguatan industri keuangan nasional.
Robertus menjelaskan IFG dalam implementasi kebijakan keuangan dan investasinya berlandaskan pada tiga pilar utama yaitu prudent, power, dan progress.
Pilar Prudent, kata Robertus merupakan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan portofolio, sementara Pilar Power merupakan terjemahan dari maksud dan tujuan pendirian holding untuk meningkatkan posisi tawar IFG dan anak perusahaan dengan mitra usaha untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pengelolaan usaha.
"Pilar Progress dimaknai untuk memastikan posisi IFG sebagai market leader di industri asuransi dan akan terus memperkuat positioning melalui aplikasi one stop shopping concept," kata Robertus menambahkan.