REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Era perkembangan teknologi informasi (TI) memberikan tantangan dalam pembangunan ekonomi desa. Desa dituntut harus mampu beradaptasi mengikuti kemajuan teknologi dengan mengurangi kesenjangan digital melalui pengembangan desa digital. Pengembangan desa digital ini dapat mendorong kemajuan semua bidang di desa seperti pendidikan, perekonomian, wisata serta pelayanan terhadap masyarakat. Desa digital ini juga dapat mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mempromosikan produk-produk lokalnya menggunakan saluran e-commerce atau market place.
Dalam rangka memberikan dukungan terhadap pengembangan usaha mikro kecil (UMK) di Indonesia serta pencapaian atas Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Nomor 1, 2, 4, 7, 8, 11, 12, 16 & 17 sebagaimana program strategis yang didorong oleh Bapennas, Indra Karya bersama Danareksa-PPA dan Anak Perusahaan Danareksa berkolaborasi bersama-sama melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk menyalurkan bantuan sebesar Rp 152 juta dalam rangka mendukung sarana dan prasarana Program Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital Desa dan Pelatihan Digital Pemberdayaan UMK.
Bantuan diserahkan secara langsung oleh Trisuci Septalia Dewi selaku Manajer Corporate Social Responsibility PT Danareksa (Persero), Hanung Priyatna selaku Ketua TJSL PT Indra Karya (Persero) dan Bambang Palgunadi selaku Wakil Ketua TJSL PT Indra Karya (Persero) yang diterima langsung oleh Yayuk Tutik Supriyanti selaku kepala desa Tawang Sari pada Sabtu (29/10) berlokasi di Kantor Desa Tawang Sari, Boyolali – Jawa Tengah.
Yayuk Tutik Supriyanti mengatakan bahwa pengembangan Desa Digital Tawang Sari dilakukan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat desa, melalui pemberdayaan masyarakat desa yang dapat memberikan manfaat ekonomi terutama bagi para usaha mikro kecil menengah (UMKM) Desa Tawang Sari.
“Dengan adanya Desa Digital Tawang Sari ini, kami berharap dapat menggerakkan perekonomian masyarakat desa, terutama di masa pandemi seperti sekarang. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh BUMN Klaster Danareksa yang telah berkolaborasi memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi kami untuk mendukung terwujudnya Desa digital Tawang Sari,” tutur Yayuk seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Corporate Secretary PT Indra Karya (Persero), Okky Suryono mengatakan bahwa bantuan ini, diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui pembinaan dan pelatihan UMK dari para pengrajin batik yang ada di Desa Tawang Sari melalui program desa digital.
“Ini menjadi langkah awal bagi kami untuk dapat berkontribusi meringankan beban bagi masyarakat melalui dukungan terhadap program kreatif yang menyasar masyarakat dan komunitas di desa seperti desa digital di Tawang Sari ini. Sehingga program kreatif ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dan komunitas-komunitas yang ada seperti para pengrajin dari saudara kita disabilitas untuk dapat terus berkarya dan produktif di masa sekarang ini,” jelas Okky.
Sebagai informasi, BUMN yang berpartisipasi dalam program Desa Digital Tawang Sari antara lain PT Danareksa (Persero), PT PT PPA (Persero), PT Indra Karya (Persero), PT Yodya Karya (Persero), PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (Persero), Perum Jasa Tirta I, PT Nindya Karya (Persero), PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT PANN (Persero), PT Kawasan Industri Makassar (Persero) dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero).