REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan juga Menteri BUMN Erick Thohir mengajak seluruh pihak bergotong royong mendukung industri syariah dalam negeri.
Erick mengatakan proyeksi penduduk muslim dewasa Indonesia mencapai 184 juta pada 2025 merupakan potensi besar bagi institusi penyedia layanan syariah mengingat industri halal terus berkembang dan menyesuaikan dengan masyarakat, terutama negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim.
"Kini kita sudah memiliki BSI yang masuk tujuh bank terbesar di Indonesia yang modern, berdaya saing global, serta mewujudkan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan umat," ujar Erick saat Halal Trade Forum di Jakarta, Jumat (22/10).
Kata Erick, aset perbankan syariah pada 2020 tumbuh 22,71 persen year on year atau jauh di atas bank konvensional yang hanya tumbuh 7,7 persen. Kendati begitu, Erick menyebut kebutuhan pendanaan syariah tentunya mendapat dorongan untuk mendukung industri halal Indonesia.
Berdasarkan data Bank Indonesia, lanjut Erick, pertumbuhan rantai pasok halal produk fashion muslim dan kosmetik halal terus meningkat. Pun dengan sektor pertanian dan makanan halal yang juga merupakan pendukung utama rantai pasok halal yang terus berkembang di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional.
"Agar berperan besar di pasar industri halal domestik dan global, Indonesia harus menjadi bagian rantai pasok halal global melalui peningkatan kualitas produk, penggunaan sistem jaminan sosial halal, kebijakan afirmatif seperti pengembangan kawasan industri halal, dan peningkatan pelaku usaha syariah akan mendorong pelaku usaha masuk ke pasar global," ucap Erick.
Erick mengatakan literasi atau kesadaran masyarakat akan ekonomi syariah di Indonesia juga menjadi kunci utama. MES, ucap Erick, terus menggerakkan prospek dan potensi tersebut agar searah dengan kebijakan pembangunan ekonomi syariah nasional dan mendorong penguatan ekosistem rantai pasok halal.
"Semakin tinggi tingkat literasi ekonomi syariah di masyarakat, maka akan meningkatkan penggunaan barang dan jasa halal. Alhamdulillah sejauh ini sejumlah program kerja berjalan dan mendapatkan respons positif oleh masyarakat," ungkap Erick.
Erick memerinci sejumlah program yang dilakukan MES antara lain peluncuran IDX-MES BUMN 17 yang berisi saham-saham BUMN pilihan yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES), Internasional Halal Fair, pemberdayaan pesantren melalui program kemitraan Pertashop, webinar wakaf produktif, pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal gratis, hingga pengembangan kawasan kuliner halal berbasis budaya.
"Ini semua diperlukan dukungan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak agar kebijakan dan program kerja MES ini berjalan efektif. Mari kita berjamaah dan saling gotong royong untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia sekaligus mencapai Indonesia tangguh," kata Erick menambahkan.