Jumat 22 Oct 2021 15:19 WIB

Realisasi Ekspor Pupuk Kaltim Sudah 103 Persen dari Target

Karena kenaikan kontribusi ekspor ini, Pupuk Kaltim raih penghargaan dari Kemendag.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Warga melintas berlatar belakang proses bongkar muat peti kemas di New Priok Container Terminal One, Jakarta Utara, Ahad (19/9). Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur meraih penghargaan Primaniyarta 2021 kategori Eksportir Produk Hi-Tech dari Kementerian Perdagangan atas peningkatan kontribusi ekspor Perusahaan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Warga melintas berlatar belakang proses bongkar muat peti kemas di New Priok Container Terminal One, Jakarta Utara, Ahad (19/9). Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur meraih penghargaan Primaniyarta 2021 kategori Eksportir Produk Hi-Tech dari Kementerian Perdagangan atas peningkatan kontribusi ekspor Perusahaan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur meraih penghargaan Primaniyarta 2021 kategori Eksportir Produk Hi-Tech dari Kementerian Perdagangan atas peningkatan kontribusi ekspor Perusahaan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pupuk Kaltim dinilai mampu meningkatkan nilai tambah produk melalui penerapan industri berteknologi tinggi.

Penghargaan diterima Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman dari Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi pada Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 di Jakarta, pada Kamis (21/10). Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan aktivitas ekspor merupakan salah satu target Pupuk Kaltim untuk pengembangan pasar secara global melalui pengiriman produk unggulan, seperti Urea dan Amoniak. 

Baca Juga

"Potensi pasar global terbilang besar, utamanya kawasan Asia, Amerika dan Eropa yang memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan devisa negara.  Kegiatan ekspor kami lakukan setelah kewajiban pemenuhan dalam negeri telah dilaksanakan," ujar Qomaruzzaman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/10).

Hingga September 2021, ucap dia, ekspor Pupuk Kaltim tercatat sebesar 1,75 juta ton atau 103 persen dari target RKAP sampai September 2021 sebesar 1,71 juta ton dan 101 persen dari volume ekspor sampai September 2020 sebesar 1,74 juta.

Qomaruzzaman mengatakan pasar urea Pupuk Kaltim mayoritas di negara-negara Asia Tenggara sebesar 67 persen, disusul Asia Selatan, Asia Timur, Australia, Meksiko, Amerika Latin dan Amerika Serikat. Sedangkan untuk pasar Amoniak, didominasi negara-negara Asia seperti Filipina, Vietnam, Cina, Jepang, Korea Selatan dan India. 

"Untuk memperlancar aktivitas ekspor, Pupuk Kaltim menerapkan inovasi teknologi berbasis industri 4.0, seperti Artifial Intelligence dan metode forecasting sebagai strategi perusahaan dalam mendukung proses produksi, distribusi serta kinerja secara berkesinambungan," ungkap Qomaruzzaman.

Qomaruzzaman menyebut beberapa strategi penunjang seperti Sistem Prediksi Harga melalui implementasi Artificial Intelligence (AI) untuk proses pengembangan dan penetrasi pasar ekspor. Kemudian Distribution Planing and Control System (DPCS), berupa inovasi geospasial teknologi dan Internet of Things (IoT) untuk optimalisasi distribusi yang mendukung proses perencanaan penjualan pupuk ekspor. 

Dari sisi fasilitas, lanjut Qomaruzzaman, Pupuk Kaltim menerapkan pelabuhan berwawasan lingkungan berdasarkan aspek Green Port Guideline dan Rating Tool, sesuai ketetapan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. 

"Pengelolaan dan pengoperasian Terminal Khusus (Tersus) Pupuk Kaltim juga didasari keputusan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang mengatur lokasi serta posisi pelabuhan beroperasi," ucapnya.

Qomaruzzaman menyampaikan saat ini Pupuk Kaltim juga didukung lima dermaga, dengan kapasitas penyimpanan sebesar 315 ribu ton untuk Urea Bulk Storage dan Amoniak 92 ribu ton. Berbagai langkah pengelolaan pelabuhan berwawasan lingkungan juga dilaksanakan Pupuk Kaltim secara kontinyu, serta melalui sesmen untuk mengukur tingkat pencapaian implementasi Green Port di seluruh area Tersus Pupuk Kaltim. 

"Pupuk Kaltim juga memiliki Port Reception Facilities untuk pengelolaan limbah sampah dari kapal, serta pohon pelindung tanaman yang dapat mereduksi kebisingan dengan kualitas udara ambient yang sesuai baku mutu," ungkap Qomaruzzaman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement