REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero) mendapat dukungan penuh dari Kementerian Badan Usaha Milik Rakyat (BUMN) dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan penghasilan para petani di Tanah Air.
Makmur sendiri merupakan singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat. Hal itu pernah diungkapkan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir pada saat acara penandatangan nota kesepahaman (MoU) program Makmur antara Pupuk Indonesia dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), beberapa waktu lalu.
Program Makmur resmi diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Subang, Jawa Barat pada Agustus 2021. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan bahwa program Makmur merupakan bagian dari proses transformasi bisnis yang berkomitmen mendukung pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional. "Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan para petani," kata Bakir, seperti dalam siaran persnya, Kamis (21/10).
Pendampingan ini meliputi jaminan input pertanian komersil berkualitas (benih, pupuk, dan pestisida), kawalan budidaya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen (offtaker), dukungan permodalan, hingga asuransi.
Oleh karena itu, program Makmur tidak bisa berjalan sendiri melainkan harus mendapat dukungan dari stakeholder yang menjadi bagian dari ekosistem di program tersebut. Mulai dari anggota holding Pupuk Indonesia sebagai project leader, lembaga keuangan seperti perbankan yang memberikan akses modal, asuransi untuk mitigasi risiko gagal panen, dukungan pemerintah daerah, hingga korporasi yang siap menyerap hasil panen para petani.
"Ekosistem ini merupakan konsep program Makmur, melibatkan banyak pihak termasuk perbankan, asuransi, offtaker BUMN maupun swasta, serta pemerintah daerah, dan petugas PPL," kata Bakir.
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani.
Adapun manfaat dari program Makmur antara lain meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan keuntungan atau penghasilan petani, mengadopsi praktik pertanian unggul, dan penggunaan pupuk komersil atau nonsubsidi, sehingga petani tidak mesti bergantung pada pupuk subsidi.