REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memperkuat kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam rangka membangun sinergi bisnis untuk mendukung pertanian nasional.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman mengenai sinergi pemberdayaan pertanian dan pemberiana akses permodalan bagi petani Indonesia melalui program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/9).
Menteri BUMN Erick Thohir berharap kolaborasi maupun sinergi antarBUMN dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya ke masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan antara BRI dan Pupuk Indonesia, Erick berharap mampu meningkatkan produktivitas para petani yang akhirnya dapat meningkatkan daya beli pupuk nonsubsidi di Indonesia.
Erick juga mengharapkan pendampingan program Makmur ini harus dilakukan secara nyata dan benar-benar dapat dilaksanakan dan terimplementasikan di lapangan, serta dapat terus diperluas ke seluruh penjuru Indonesia.
Program Makmur ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbesar pasar para petani yang nantinya dapat mendorong UMKM naik kelas. "Inklusivitas, peningkatan produksi pangan, dan peningkatan kualitas pupuk, hingga akses pasar para petani juga akan lebih terjaga dengan adanya program-program ini," ujar Erick saat menyaksikan nota kesepahaman tersebut di kantor Kementerian BUMN, Kamis (30/9).
Erick menyebut program ini merupakan upaya BUMN untuk memberikan pendampingan agar petani Indonesia dapat terus berkembang.
Pembiayaannya (petani) akan didampingi, termasuk pula pupuknya, bibitnya, dan pemerintah membentuk Project Management Office (PMO) agar dapat dipastikan off taker-nya. "Ini dapat menjadi momentum, bagaimana Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia, hanya kita mulai dari kecil dulu. Jika program ini berjalan baik setahun ke depan, dan setelah direview kemudian ditingkatkan ke beberapa provinsi atau wilayah yang punya potensi," ungkap Erick.