Kamis 30 Sep 2021 15:03 WIB

Sleman Panen Ayam Jowo Super dan Bawang Merah Lokananta

Panen bawang merah dilakukan di area tanam seluas 2.000 meter.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Warga memanen bawang merah saat panen perdana bawang merah dari biji varietas lokananta di Jurugan, Bangunkerto, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Warga memanen bawang merah saat panen perdana bawang merah dari biji varietas lokananta di Jurugan, Bangunkerto, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, melaksanakan panen perdana ayam jowo super oleh Poktan Tani Mandiri di Padukuhan Jurugan, Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi. Acara itu dilakukan bersamaan panen bawang merah lokananta oleh Poktan Sari Manggala.

Ketua Kelompok Tani Mandiri, Sugito mengatakan, ayam jenis joper memiliki potensi yang menjanjikan di pasaran. Sebab, tidak cuma pangsa pasar yang masih sangat terbuka, tapi ayam ini memiliki risiko kematian yang cukup rendah.

Bahkan, selama masa produksi, tingkat kematian ayam joper atau jowo super ini hanya kurang dari satu persen. Kali ini, ayam joper yang dipanen sebanyak 500 ekor yang berasal dari bantuan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman.

"Ayam joper dapat dipanen dalam kurun waktu 60 hari pada usia ayam 55 hari, di pasaran ayam ini dibanderol dengan harga Rp 30 ribu per kilogram," kata Sugito, Kamis (30/9).

Sedangkan, Ketua Kelompok Tani Sari Manggala, Bagianto menuturkan, panen bawang merah dilakukan di area tanam seluas 2.000 meter. Estimasi total produksi panen mencapai 1,5-1,7 ton dan varietas lokananta dapat dipanen 70 hari usai ditanam.

Selain itu, ia menekankan, penanaman bawang varietas lokananta tersebut hasil produksinya bebas dari pestisida. Bagianto menambahkan, untuk bibit bawang merah varietas lokananta ini berasal dari biji dan cocok ditanam di Turi. "Bawang merah lokananta dibanderol dengan harga Rp 15 ribu per kg di pasaran," ujar Bagianto.

Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman telah pula menyerahkan bantuan hibah bidang hortikultura dan perkebunan. Bantuan berupa 21 alsinta ini dilaksanakan di Padukuhan Tegalsari, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono menyampaikan, hibah ini merupakan bantuan yang bersumber dari APBD. Bantuan alsinta ini merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk mendukung swasembada.

Penerima tidak cuma dari Pakem, karena penerima alat mesin pertanian merupakan 21 kelompok-kelompok tani yang ada di lima kapanewon. Mulai Kapanewon Pakem, Kalasan, Ngemplak, Turi, dan Kapanewon Tempel dengan total nilai Rp 191.874.500.

 

"Alat mesin pertanian yang diberikan berupa motor roda tiga, traktor dangir, cakar baja, pompa air, alat potong dan pemotong rumput," kata Suparmono.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo menambahkan, hibah ini merupakan wujud komitmen bersama masyarakat dan pemerintah untuk memajukan pertanian dan perkebunan. Ia berharap, bantuan ini dapat menambah semangat dan motivasi petani di Sleman.

Sehingga, ke depannya petani dapat lebih meningkatkan produktivitas yang tentu akan semakin meningkatkan kesejahteraan petani. Kustini berharap, kelompok tani dapat memanfaatkan alsinta untuk kepentingan poktan maasing-masing dan sekitar.

"Saya harap petani dapat memelihara alat mesin pertanian ini agar dapat beroperasi dengan baik dan berkoordinasi dengan aparat desa dan petugas penyuluh pertanian bila dijumpai permasalahan di bidang pertanian," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement