Selasa 19 Oct 2021 13:40 WIB

Kinerja Bukalapak Membaik Ditopang Pertumbuhan Mitra

Nilai transaksi Bukalapak naik 54 persen menjadi Rp 57 triliun pada semester I 2021.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
CEO Bukalapak Rahmat Kaimuddin menjadi nara sumber  CEO And Studentpreneur yang diadakan oleh Sekolah Bakti Mulya 400, Jumat (8/10).
Foto: Dok BM 400
CEO Bukalapak Rahmat Kaimuddin menjadi nara sumber CEO And Studentpreneur yang diadakan oleh Sekolah Bakti Mulya 400, Jumat (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukalapak.com Tbk terus menunjukkan tren kinerja yang positif. Pada semester I 2021, emiten teknologi ini mampu menekan kerugian karena ditopang pertumbuhan yang signifikan dari segmen mitra.

"Strategi kita untuk fokus terhadap mitra Bukalapak mulai berbuah dengan pertumbuhan yang sangat pesat," kata Direktur Utama Bukalapak Muhammad Rachmat Kaimuddin saat Public Expose Insidental Perseroan, Selasa (19/10). 

Baca Juga

Perbaikan kinerja emiten bersandi BUKA ini tercermin dari nilai transaksi atau total process value (TPV) yang tumbuh 54 persen secara yoy dari Rp 37 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 57 triliun pada semester I 2021. 

Run-rate tahunan berdasarkan kuartal II 2021 mencapai Rp 117 triliun. Selain itu, pertumbuhan juga didorong oleh peningkatan rata-rata nilai transaksi (ATV) yang naik sekitar 34 persen secara yoy. 

Dari sisi pendapatan, Bukalapak mencatatkan pertumbuhan sebesar 34,7 persen dari Rp 641 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 864 miliar pada semester I 2021. Kinerja ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan mitra yang cukup pesat sebesar 35 persen dari Rp 64 miliar menjadi Rp 290 miliar.

Menurut Rachmat, kontribusi mitra terhadap pendapatan Bukalapak dari waktu ke waktu tumbuh semakin besar. Pada kuartal II 2020, persentase pendapatan dari mitra Bukalapak hanya 10 persen pada semester I 2020 dan naik menjadi 34 persen pada semester I 2021. 

Secara lebih detil, kontribusi margin juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 30 persen dari Rp 572 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 746 miliar pada semester I 2021. Sementara itu,  beban penjualan, pemasaran serta beban umum dan administrasi turun lima persen dari Rp 1,6 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 1,5 triliun pada semester I 2021. 

Sehingga dari sisi bottom line pun mengalami tren yang positif. Pada semester I 2021, bottom line membaik sebesar 25,7 persen. Bukalapak mampu menekan kerugian menjadi Rp 763 miliar pada semester I 2021 dibandingkan rugi Rp 1,02 triliun pada periode semester I 2020.

Rachmat menegaskan, mitra Bukalapak merupakan mesin pertumbuhan bagi perseroan. Hal ini sejalan dengan Bukalapak sebagai pemimpin pasar diberbagai segmen dan produk. Kalau dilihat penetrasi secara keseluruhan, pangsa pasar Bukalapak mencapai 42 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement