Jumat 08 Oct 2021 15:04 WIB

Tahun 2022 Waktu Tepat IPO BUMN, Ini Alasannya

Tahun 2022 diyakini menjadi tahun pemulihan ekonomi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan memotret layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/6). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya didorong untuk segera melantai di pasar modal.
Foto: Antara/Reno Esnir
Karyawan memotret layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/6). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya didorong untuk segera melantai di pasar modal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya didorong untuk segera melantai di pasar modal. Tahun 2022 pun dinilai menjadi waktu yang tepat bagi perusahaan pelat merah itu untuk go public.

"Tahun yang tepat untuk IPO sebenarnya tahun 2022 karena ada momentum pemulihan ekonomi di sana," kata Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM, Kamis (7/10).

Roger melihat ada banyak BUMN dan anak usahanya yang memiliki potensi untuk go public. Jika terlaksana, menurut Roger, IPO perusahaan pelat merah ini akan mendatangkan keuntungan bagi berbagai pihak. 

Saham anak BUMN akan diuntungkan dengan adanya proyek-proyek dari induk usaha dan pemerintah. Sehingga bagi investor, saham BUKN dan anak usahanya akan menjadi piliha untuk investasi jangka panjang. 

IPO anak BUMN dan anak usaha juga mendatangkan keuntungan bagi pasar modal. Aksi korporasi BUMN ini memberikan indikasi bahwa pasar sedang dalam kondisi yang baik. "IPO anak BUMN pastinya melihat kondisi pasar sehingga memberikan optimisme bagi pelaku pasar," ujar Roger.  

Selain waktu, kinerja perusahaan juga bisa menjadi pertimbangan BUMN ketika memutuskan untuk IPO. Perusahaan dengan kinerja yang baik serta prospek yang cerah tentunya akan menjadi pilihan investor saat berinvestasi. 

"Kapan waktu yang baik bagi perusahaan untuk ipo tentunya saat perusahaan punya kinerja yang baik," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina. 

Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan sejumlah perusahaan atau anak usaha BUMN akan go public. Erick saat ini sedang mempersiapkan 10-15 perusahaan untuk melakukan IPO. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement