Selasa 05 Oct 2021 02:00 WIB

Penyaluran KUR di Maluku Capai Rp 768 Miliar

Dana KUR tersebut telah disalurkan kepada 26.860 debitur.

Warung kelontong (ilustrasi). Penyaluran KUR di Maluku mencapai Rp 768 miliar yang separuhnya disalurkan ke sektor usaha perdagangan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warung kelontong (ilustrasi). Penyaluran KUR di Maluku mencapai Rp 768 miliar yang separuhnya disalurkan ke sektor usaha perdagangan.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, perkembangan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Maluku selama 2021 mengalami perkembangan yang cukup baik. Penyalurannya mencapai Rp 768 miliar pada posisi 27 September.

"Dana tersebut telah disalurkan kepada 26.860 debitur KUR yang bergerak di berbagai sektor usaha," kata Iskandar di Ambon, Senin (4/10).

Baca Juga

Menurut dia, debitur KUR yang bergerak dalam dunia bisnis perdagangan menduduki posisi tertinggi yakni 55,7 persen. Disusul sektor usaha jasa 19 persen, dan 13 persen adalah di sektor pertanian.

Para debitur KUR tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Maluku. Sementara sumber dana pinjaman mereka dapatkan dari BNI, BRI serta Bank Mandiri.

Khusus untuk perkembangan KUR di Kota Ambon, Iskandar menjelaskan, untuk posisi 1 Oktober 2021 telah dicairkan dana sebesar Rp 131,6 miliar kepada 81 debitur. Para debitur terdiri atas sektor perdagangan 54,26 persen, sektor jasa 36,7 persen, dan sektor pertanian 3,4 persen.

"Untuk tiga hari terakhir ini telah dilakukan penyerahan bantuan modal usaha kepada 13 debitur KUR di Kota Ambon dari Bank Mandiri, BNI, dan BRI sebesar Rp 1,6 miliar," ujarnya.

Iskandar mendampingi Menko Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus G Kartasasmita melakukan kunjungan kerja sehari di Kota Ambon untuk optimalisasi penyaluran KUR. Hal itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemulihan ekonomi di daerah ini.

 

 

sumber : ANTARA

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement