Jumat 01 Oct 2021 19:10 WIB

Mentan : Kita Jaga Tradisi Pertanian Berlandaskan Pancasila

Sektor pertanian merupakan satu dari sedikit sektor yang tumbuh positif saat pandemi

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (berkacamata), saat melaksanakan kegiatan Panen Jagung Nusantara yang dipusatkan di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (29/9).
Foto: Istimewa
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (berkacamata), saat melaksanakan kegiatan Panen Jagung Nusantara yang dipusatkan di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan bahwa besarnya tanggung jawab institusi yang dipimpinnya dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia harus  dijalankan berlandaskan nilai Pancasila. 

“Negara kita adalah negara terbesar keempat di dunia. Ada 273 juta jiwa yang harus kita urus dan itu tidak gampang sehingga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, “ ujar Mentan SYL saat memimpin prosesi upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kementerian Pertanian yang dilaksanakan dengan daring dan luring, Jum’at (1/10).

Mentan Syahrul mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian dalam menjalangkan tugas dan fungsinya terhadap pembangunan pertanian turut andil dalam menjaga nilai Pancasila dan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Menurutnya dalam sektor pertanian ada kemanusiaan yang adil dan beradap.  “Seluruh sila-sila dalam pancasila melekat pada peran-peran pertanian bagi bangsa Indonesia”, ujarnya.

Lebih lanjut Mentan menuturkan bahwa pihaknya memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjamin tersedianya pangan untuk 273 juta jiwa rakyat Indonesia. “ Rakyat Indonesia tidak boleh kesulitan dalam memenuhi pangan karena pangan berkaitan erat dengan kesehatan dan ekonomi, “ jelasnya.

Di sisi lain, Mentan Syahrul turut mengapresiasi seluruh jajaran dan berbagai pihak yang terlibat dalam keberhasilan sektor pertanian yang telah dicapai dalam beberapa tahun ini terutama pada situasi pandemi. “Dalam dua tahun ini kita mengurusnya dengan luar biasa, di tengah pandemi covid 19 dan  dinamika sosial ekonomi dunia kita mampu tumbuh positif dan lebih tinggi dari sektor lain”, jelas Syahrul

Perlu dicatat bahwa sektor pertanian merupakan satu diantara sedikit sektor yang tumbuh positif di tengah pandemi covid-19. Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,07%, sedangakan sektor pertanian (mencakup pertanian, kehutanan, dan perikanan) justru tumbuh di kisaran 1,75%, ditambah lagi jika dilihat dari subsektor yang khusus terkait pertanian mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi di angka 2,11%. Bahkan di tahun 2021, sektor pertanian masih mencatatkan pertumbuhan di quartal 1 dan quartal 2. Terakhir tercatat di quartal 2 sektor pertanian tumbuh sebesar 12,93% secara q-to-q dan 0,38% secara y-on-y.

Terakhir, Mentan Syahrul berpesan kepada segenap jajarannya di Kementerian Pertanian untuk terus berpihak dan berorientasi kepada kesejahteraan petani. Kerangka nilai-nilai luhur pancasila yang selama ini telah tertanam pada sektor pertanian agar terus dipertajam. “Saya harap kita dapat terus berpihak pada rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani . Tidak ada yang mudah namun kalau kita yakin yang kita lakukan atas nama iman dan kebangsaan serta kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia maka keutuhan negara dan bangsa akan terwujud," kata Syahrul.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement