REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA+ untuk Obligasi I Tahun 2016 Seri A milik PT Angkasa Pura I senilai Rp 622,0 miliar dan Sukuk Ijarah I Tahun 2016 Seri A senilai Rp268,0 miliar yang akan jatuh tempo pada 22 November 2021.
Perseroan berencana melunasi obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo tersebut menggunakan kas yang diperoleh dari realisasi Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2021 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2021 pada September 2021.
Keamanan utang dengan peringkat idAA tidak jauh berbeda dengan peringkat tertinggi. "Kapasitas emiten untuk memenuhi keuangan jangka panjang serta komitmen terhadap jaminan utang relatif sangat kuat," tulis analis Pefindo Martin Pandiangan dan Qorri Aina dalam risetnya, dikutip Senin (27/9).
Tanda plus (+) menunjukkan bahwa peringkatnya perseroan relatif kuat dalam kategorinya. Sementara akhiran (sy) berarti peringkat mengamanatkan kepatuhan dengan prinsip-prinsip Islam.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara, Angkasa Pura I mengoperasikan 15 bandar udara di bagian tengah dan timur bagian Indonesia. Perusahaan sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia.