Senin 27 Sep 2021 11:02 WIB

Pupuk Kaltim Dorong Pengembangan Potensi Mangrove Bontang

Pupuk Kaltim menargetkan penanaman 25 ribu bibit di Telok Bangko.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), Pupuk Kaltim, terus mengembangkan Program Diversifikasi Mangrove dan Budidaya Kepiting atau Server Mang Budi di Kawasan Telok Bangko Kelurahan Loktuan, Kota Bontang, Provinsi Kalimatan Timur
Foto: Pupuk Kaltim
Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), Pupuk Kaltim, terus mengembangkan Program Diversifikasi Mangrove dan Budidaya Kepiting atau Server Mang Budi di Kawasan Telok Bangko Kelurahan Loktuan, Kota Bontang, Provinsi Kalimatan Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), Pupuk Kaltim, terus mengembangkan Program Diversifikasi Mangrove dan Budidaya Kepiting atau Server Mang Budi di Kawasan Telok Bangko Kelurahan Loktuan, Kota Bontang, Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) untuk menjaga pelestarian keanekaragaman hayati dan tata kelola lingkungan pesisir. Melalui Management goes to Community pada 19 September 2021, ucap VP CSR Pupuk Kaltim Anggono Wijaya, direksi dan manajemen Pupuk Kaltim melakukan monitoring dan evaluasi berkala salah satu program CSR unggulan perusahaan sekaligus melakukan penanaman bibit mangrove untuk meningkatkan capaian realisasi tanam tahunan di Telok Bangko.

Anggono mengungkapkan Pupuk Kaltim menargetkan penanaman 25 ribu bibit di Telok Bangko pada tahun ini, termasuk peningkatan fasilitas seperti taman baca karena kawasan tersebut tak hanya disiapkan untuk destinasi wisata berbasis konservasi saja, tapi juga sarana edukasi bagi masyarakat. 

Baca Juga

"Beberapa buku bacaan sudah tersedia, bekerja sama dengan perpustakaan Mercusuar Kelurahan Loktuan. Ke depan jumlah buku akan terus ditambah," ucap Anggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/9).

Kata Anggono, kawasan ini telah mendapat izin pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sesuai Peraturan Menteri KKP nomor 24 tahun 2019, dengan total penanaman mencapai 161 ribu bibit. Anggono memaparkan beberapa jenis mangrove yang ditanam meliputi Rhizopora apiculata, Rhizopora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera sexangula, Ceriops tagal dan Avicennia marina. 

"Pupuk Kaltim akan menjadikan kawasan Telok Bangko sebagai destinasi wisata resmi di Kota Bontang karena izin pengelolaan telah disetujui Kementerian KKP dan siap untuk dikembangkan secara maksimal," tambah Anggono. 

SEVP Komersil Pupuk Kaltim Meizar Effendi turut melakukan penanaman mangrove saat kunjungan tersebut. Meizar mengatakan pelestarian keanekaragaman hayati dan konservasi kawasan pesisir menjadi salah satu fokus perusahaan sebagai wujud kontribusi Pupuk Kaltim bagi masyarakat dan lingkungan. 

Meizar menyebut program Server Mang Budi tak hanya bersifat pengelolaan mangrove dan kawasan pesisir, melainkan juga memperhatikan sektor pemberdayaan untuk penguatan ekonomi masyarakat sekitar.

"Saat ini pemberdayaan sudah berjalan, baik untuk pembibitan dan penanaman bibit oleh kelompok binaan maupun produk turunan, seperti pembuatan sirup dan amplang dari mangrove," ujar Meizar. 

Meizar mengatakan program ini telah mendapat penghargaan bertaraf nasional dan internasional, salah satunya Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2021 kategori Social Empowerment. Kata Meizar, masyarakat sekitar juga telah dibekali berbagai pelatihan dan pendampingan untuk memaksimalkan peluang ekonomi, sekaligus memperluas penerima manfaat dengan pengembangan area budidaya mangrove menjadi kawasan wisata. 

"Monitoring penting dilakukan agar pengembangan program berjalan lebih maksimal. Pupuk Kaltim optimis Server Mang Budi bisa memberi manfaat yang sangat besar bagi masyarakat dan lingkungan," lanjut Meizar. 

Salah satu warga sekitar menyebut manfaat program tersebut, Abdul Hadi, mengatakan program Server Mang Budi tak hanya berdampak positif bagi lingkungan, namun juga kesejahteraan melalui pemberdayaan masyarakat. Abdul menilai sejumlah pelatihan dan pendampingan yang diberikan Pupuk Kaltim dapat mendorong peningkatan nilai jual dan daya saing produk.

"Berbagai produk turunan seperti sirup dan makanan ringan juga dalam proses izin BPOM, sehingga ke depan produk yang kita hasilkan makin berdaya saing dan kesejahteraan masyarakat pun lebih meningkat," kata Hadi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement