Pada kenyataannya masa pensiun tidak seenak apa yang orang katakan. Di masa pensiun dilema kehidupan bermunculan.
Apalagi di umur yang sudah tak lagi muda, kesempatan berkarier menipis sehingga menyebabkan seseorang tidak memiliki penghasilan.
Saat tubuh mulai renta dan tidak lagi bekerja, bisnis atau usaha adalah jalan keluar untuk menopang kebutuhan hidup, selain investasi.
Berikut 8 ide bisnis yang pas di masa pensiun:
Baca Juga: Mengapa Memiliki Kartu Kredit Menguntungkan Untuk Masa Pensiun?
Ilustrasi keuangan di masa pensiun
1. Bisnis sembako
Bisnis sembako, seperti beras, gula, minyak goreng, dan berbagai kebutuhan pokok lain memang tidak ada matinya. Sangat cocok untuk kamu saat pensiun nanti.
Bisnis ini dapat dijalankan di usia lanjut karena waktunya fleksibel, tidak menguras banyak tenaga. Kamu dapat merekrut satu karyawan untuk mengangkut atau mengantar barang, sementara kamu tinggal melayani dan menerima uang dari konsumen.
Agar bisnis sembako berjalan sukses, cari produsen atau distributor besar sembako yang menawarkan harga murah dan berkualitas. Dengan begitu, kamu dapat memberi harga miring untuk menarik minat konsumen dan akhirnya menjadi pelanggan tetap.
2. Bisnis pembayaran tagihan
Sekarang memang sudah zamannya online, bayar semua tagihan bisa dari gadget. Sayangnya tidak semua orang melek teknologi.
Jangankan transaksi online, menggunakan layanan SMS atau menerima panggilan telepon saja masih bingung. Apalagi bayar tagihan listrik, air, beli pulsa telepon atau kuota internet.
Ambil ceruk pasar ini dengan membuka bisnis pembayaran tagihan di rumah. Simpel, modalnya juga tidak banyak.
Promosikan dari mulut ke mulut atau tempel spanduk, selebaran di depan rumah agar tetangga tahu kamu bisa membuka jasa pembayaran tagihan.
Baca Juga: Menyiapkan Dana Pensiun Dengan Lembaga Keuangan? Cek Ini Dulu
3. Bisnis laundry
Saat ini, bisnis laundry makin menjamur. Di komplek perumahan saja, bisa ada dua sampai tiga tempat dengan jarak berdekatan.
Buat orang yang malas mencuci dan menyetrika baju, laundry jadi pilihan. Kamu bisa buka usaha laundry kiloan seharga Rp 6.000-Rp 7.000 per kg.
Jika sudah banyak pesaing yang memasang harga segitu, kamu bisa lebih murah. Tak apa untung kecil, sebab lagi proses nyari langganan. Kamu bisa memberi harga Rp 5.500 per kg.
Mulai dengan membeli dua unit mesin cuci dan pengering, setrika, dan perlengkapan pendukung. Modal bisnis laundry bisa dimulai dari Rp 5 jutaan.
Terpenting adalah kualitas cucian dan setrikaan bersih dan rapi sehingga menjaga kepercayaan pelanggan.
Ilustrasi memulai bisnis laundry sejak muda untuk persiapan pensiun
4. Bisnis pengiriman barang
Belanja online semakin digandrungi. Belanja semudah dalam genggaman dengan kehadiran beragam e-commerce atau situs jual beli online.
Maka dari itu, bisnis pengiriman barang atau ekspedisi menjadi satu bisnis yang ikut terkena imbas positifnya. Laku besar.
Banyak ritel atau toko online menggunakan jasa layanan pengiriman barang dengan harga terjangkau. Kamu bisa membeli franchise salah satu merek bisnis pengiriman barang yang sudah punya nama dan banyak bekerja sama dengan e-commerce.
Selanjutnya membuka lapak di rumah. Tak perlu sewa tempat, kecuali nanti bisnis berkembang pesat, baru membuka cabang di lokasi lain.
5. Bisnis jualan online
Jualan online juga tak ada matinya. Meski sudah menjadi tren sejak beberapa tahun lalu, namun bisnis online masih diminati sampai sekarang.
Ya, itu karena 'kue'-nya masih besar. Banyak orang senang berbelanja online lantaran lebih praktis dan murah.
Bisnis ini bisa dijalankan di rumah, dan minim modal pula. Bahkan boleh jadi tanpa modal asal kamu punya strategi. Misalnya saja memanfaatkan jaringan atau kenalanmu yang merupakan produsen baju untuk menjadi reseller tanpa harus setor uang.
Jadi kamu mengambil barang, seperti baju, peralatan elektronik, perabot rumah tangga, atau lainnya dari orang lain atau distributor atau produsen tertentu. Kemudian menjualnya, dan kamu akan membayar atau memberikan bagian kepada mereka saat barang sudah laku.
Tentu saja sistemnya kepercayaan. Strategi lainnya, kamu gencar menjual barang secara online di media sosial. Selain itu, menjadi mitra e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya.
Jika kamu sukses menjual barang, contohnya baju 50 potong dalam sehari, ambil untung Rp10 ribu, maka omzet dari jualan baju mencapai Rp15 juta per bulan.
Baca Juga: 9 Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Memilih Pensiun Dini
6. Bisnis kuliner, rumah makan atau kafe
Jika kamu hobi memasak dan kulineran, buka bisnis rumah makan atau kafe. Pastinya amat menyenangkan karena tetap dapat menggeluti hobi setelah pensiun nanti.
Membuka bisnis kuliner, rumah makan atau kafe harus memprioritaskan kualitas rasa dan pelayanan yang ramah. Tidak bisa hanya menjual ‘tempat’ saja, tetapi rasanya hambar.
Apabila berminat, buka rumah makan atau kafe di lokasi yang strategis, seperti sekolah, rumah sakit, atau perkantoran. Kerja sama dengan aplikasi pesan antar makanan atau menjual lewat online.
Ilustrasi bisnis hasil kebun sendiri
7. Bisnis telur ayam
Bisnis lain yang cocok dilakukan saat pensiun adalah bisnis telur ayam. Meski terlihat sederhana, tapi prospek bisnis ini sangat menjanjikan karena telur menjadi salah satu kebutuhan pokok.
Tugas kamu adalah mencari pemasok atau produsen telur ayam terpercaya dan menyediakan telur berkualitas. Untuk tempat berjualan, bisa menggunakan halaman depan rumah, garasi rumah, jadi tidak perlu mengeluarkan biaya sewa lagi.
8. Bisnis hasil kebun sendiri
Jika kebetulan kamu punya lahan kosong atau roof top kosong, sulap untuk area bercocok tanam. Bisa ditanami sayur mayur, bumbu dapur, atau buah-buahan.
Hasil panennya nanti bisa dikonsumsi sendiri, maupun dijual. Sebelum mulai berkebun, sebaiknya tentukan dulu apa yang ingin ditanam. Sesuaikan dengan kondisi tanah dan cuacanya agar hasil panen bagus, berlimpah, dan bisa dijual dengan harga tinggi.
Rintis Bisnis Sedari Muda
Jika kamu ngin menjadi sosok pensiunan yang mandiri dan tetap punya penghasilan sendiri, maka berbisnis jawabannya. Sekarang tentukan bisnis apa yang akan digeluti dan kapan bisnis tersebut dimulai.
Yang pasti mulai sesegera mungkin agar bisa fokus setelah pensiun nanti. Jika kamu mengulur waktu, maka yang ada hanya penyesalan tak berkesudahan di masa pensiun.
Baca Juga: Dana Pensiun: Bagaimana Menyiapkannya Lewat Investasi?