REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan Tim Fasilitasi Program Rumah Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) Sumatera Selatan jalin kerja sama dalam penggunaan teknologi rumah metode cetak one day one home (DynaHome) yang dimiliki SIG untuk Program Percepatan Pembangunan Perumahan di Sumatra Selatan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Penggunaan Teknologi Rumah Monolitik dilakukan oleh Direktur Marketing dan Supply Chain SIG, Adi Munandir dan Ketua Tim Fasilitasi BP2BT dan Green Housing Sumatera Selatan, J Riantony disaksikan oleh Direktur Jendral Pembiayaan Infrasturktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna, Ahad (12/9), di Bogor, Jawa Barat.
Direktur Marketing dan Supply Chain SIG, Adi Munandir mengatakan, inovasi dan solusi DynaHome yang dihadirkan oleh SIG bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam pembangunan rumah masal dengan waktu yang singkat dan biaya yang efisien tanpa mengurangi kualitas dari bangunan itu sendiri. “Teknologi konstruksi DynaHome dapat memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi oleh para pelanggan dan pemangku kepentingan dalam pemenuhan kebutuhan perumahan,” ujarnya.
Adi Munandir menjelaskan, SIG sebagai penyedia solusi bahan bangunan mendukung sustainable living dengan menghadirkan solusi-solusi produk yang ramah lingkungan. “Melalui MoU ini kian memantapkan komitmen SIG sebagai perusahaan berwawasan masa depan yang memberi nilai tambah kepada masyarakat dan lingkungan. Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi salah satu solusi dari SIG dalam pemenuhan target pembangunan rumah bagi masyarakat,” tambah Adi Munandir.
Ketua Tim Fasilitasi Program Rumah BP2BT dan Green Housing Sumatera Selatan, J Riantony menjelaskan kerjasama ini sebagai upaya memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan rumah dengan harga terjangkau.
“Mudah-mudahan kerjasama ini bisa dapat diwujudkan terutama di Sumatera Selatan sebagai pilot project. Nantinya kami akan mengkolaborasikan rumah DynaHome dengan Solar Cell, Septic tank komunal serta integrasi dengan rumah green housing yang telah dijajaki dan dalam proses sertifikasi.”, ujar J Riantony.
Sementara itu, Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna menyambut baik dengan adanya MoU ini. Menurutnya melalui teknologi konstruksi DynaHome dapat menghasilkan rumah dengan biaya efisien dan terjangkau.
“Kami berharap dalam perjalanan kolaborasi ini, muncul inovasi-inovasi lain yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum milenial. Dari 270 juta masyarakat Indonesia, 26 persen diantaranya kaum milenial yang mulai memikirkan untuk memiliki rumah,” ujar Herry Trisaputra Zuna.