Kamis 09 Sep 2021 20:53 WIB

BSI Selesai Migrasi Nasabah Eks BRIS dan BNIS

Tinggal satu rekening pemerintah di Aceh yang masih dalam proses migrasi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Bank Syariah Indonesia (BSI). BSI telah menyelesaikan 100 persen migrasi nasabah eks BRIS dan BNI Syariah.
Foto: Prayogi/Republika.
Logo Bank Syariah Indonesia (BSI). BSI telah menyelesaikan 100 persen migrasi nasabah eks BRIS dan BNI Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk telah melakukan migrasi terhadap 100 persen nasabah BRI Syariah dan BNI Syariah. Proses roll out tersebut berjalan lebih cepat dari target 1 November 2021.

Wakil Direktur Utama II BSI, Ngatari mengatakan, BSI telah 100 persen migrasikan nasabah BRIS dan BNIS sebanyak 8,85 juta ke sistem BSI sehingga total kini ada 15 juta nasabah. "Tinggal satu rekening pemerintah di Aceh yang masih dalam proses migrasi," kata Ngatari dalam Public Expose IDX-BSI, Kamis (9/9).

Baca Juga

Sebanyak 726 gerai BRIS dan BNIS juga telah 100 persen migrasi ke sistem BSI. Pada 1 November 2021, maka seluruh nasabah sudah menggunakan satu sistem dan standar layanan BSI dan akan diberi momentum Customer Day 1.

Integrasi operasional selanjutnya, kata Ngatari, adalah memasuki tahap Transformasi 1 yang akan fokus membangun pondasi. Baik dari sisi memperkuat basis konsumen, digitalisasi, transaksi, dan penguatan manajemen risiko. Ini akan berlangsung hingga Desember 2021.

Pada Januari hingga Juni 2022, Transformasi 2 akan fokus pada penyelarasan setelah migrasi. Ini akan meliputi penggabungan organisasi sementara menjadi organisasi baru. Semester II 2022 akan memasuki transformasi 3 yang meliputi perampingan dan penguatan bisnis.

Perampingan dalam arti penguatan bisnis proses, penguatan wholesale, investasi, dan bisnis internasional. Hingga pada 2025, diharapkan BSI mencapai target visinya jadi salah satu dari top 10 bank syariah global.

Secara umum, fokus strategi BSI 2021 adalah integrasi operasional setelah legal merger, mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan, mengelola efisiensi, dan akselerasi kapabilitas digital.

Pada semester I 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 161,5 triliun. Jumlah tersebut  naik sekitar 11,73 persen (yoy). Penghimpunan DPK BSI sampai semester I 2021 mencapai Rp 216,36 triliun, naik 16,03 persen. Sementara total aset sebesar Rp 247,3 triliun, naik 15,16 persen (yoy).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement