REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma (Persero) menindaklanjuti arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam menjaga ketersediaan obat-obatan untuk penanganan covid-19. Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno menyampaikan perseroan mengoptimalkan seluruh fasilitas produksi yang dimiliki untuk terus memproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Kimia Farma juga melakukan distribusi obat dan vitamin, baik yang diproduksi oleh perseroan dan kerja sama dengan industri farmasi lainnya agar ketersediaan obat tetap terjaga," ujar Ganti kepada Republika.co.id, Senin (6/9).
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan pengecekan di apotek Kimia Farma di Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (4/9). Kata Erick, walaupun kasus positif covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir ini menurun, pemerintah tetap ingin memastikan ketersediaan vitamin dan obat-obat, terutama tujuh jenis obat covid-19 selalu ada dalam jumlah yang memadai, termasuk di apotek-apotek di bawah koordinasi Kimia Farma sehingga akan memudahkan masyarakat yang membutuhkan.
Selain melihat ketersediaan tujuh jenis obat covid-19 seperti Azithromycin, Favipiravir, Immunoglobulin, Ivermectin, Oseltamivir, Remdesivir, dan Tocilizumab, Erick juga memeriksa kecocokan data obat-obat tersebut dengan data yang terdapat di aplikasi Farmaplus atau situs https://farmaplus.kemkes.go.id/.
Erick menilai program vaksinasi yang terus digencarkan pemerintah demi mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok harus pararel dengan ketersediaan obat-obatan yang mencukupi sehingga selalu siap di saat masyarakat membutuhkan.
"Menurut saya, keberadaan aplikasi dan situs Farmaplus sangat membantu masyarakat untuk mengecek apotek terdekat yang menyediakan obat-obatan tersebut. Tadi saya sudah cek, ternyata cocok data yang ada di aplikasi Farmaplus dengan ketersediaan obatnya di apotek Kimia Farma," ucap Erick.
Erick juga menambahkan, pengecekan keberadaan obat juga bertujuam agar para direksi Kimia Farma, apoteker, dan petugas layanan publik di apotek tersebut tetap waspada akan obat-obat yang dibutuhkan masyarakat.
"Jangan sampai lengah. Di saat pandemi naik, obat tidak ada, dan ketika pandemi turun, obat juga tidak ada. Jangan sampai seperti itu. Dan hari ini, saya lihat kondisi bagus, pelayanan juga baik, dan ketelitian dalam memeriksa resep dokter juga bagus," ungkap Erick.
Di Farmaplus tersaji ketersediaan obat di semua apotek yang ada di seluruh Indonesia. Pada aplikasi dan situs tersebut juga menampilkan total 4.444 apotek Kimia Farma yang tersebar di tanah air dengan dilengkapi peta untuk mengetahui lokasi dan juga data 839.500 jenis obat, termasuk tujuh jenis obat covid-19.