Rabu 01 Sep 2021 18:10 WIB

Hutama Karya Usulkan PMN 31,35 T untuk Tol Trans Sumatra

Pemberian PMN bermanfaat untuk konektivitas Pulau Sumatra.

Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6). Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp 31,35 triliun.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6). Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp 31,35 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp 31,35 triliun. Dana ini akan digunakan untuk melanjutkan penugasan pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera.

"Rencana penggunaan PMN tahun depan itu memang untuk menyelesaikan beberapa ruas tol di Sumatera," ujar Budi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (1/9).

Ia memerinci, PMN tersebut akan digunakan untuk ruas tol Pekanbaru - Dumai senilai Rp 293 miliar, Binjai - Langsa Rp 3,58 triliun, Indralaya - Muara Enim Rp 7,18 triliun, dan Kisaran - Indrapura Rp 2,42 triliun. Kemudian, untuk Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat sebesar Rp 5,05 triliun, Taba Penanjung - Bengkulu Rp 1,23 triliun, Sigli - Banda Aceh Rp 6,37 triliun, serta Pekanbaru - Pangkalan Rp 5,2 triliun.

Menurut Budi, pemberian PMN tahun 2022 akan memberi manfaat bagi pemerintah dalam bentuk konektivitas di Pulau Sumatera serta kenaikan ekonomi dan peningkatan fiskal selama masa konsesi.

"Sedangkan bagi masyarakat, waktu tempuh perjalanan di Sumatera menjadi lebih efisien," katanya.

Lalu, ia menuturkan masyarakat juga akan mendapat manfaat berupa penurunan biaya transportasi barang dan jasa rata-rata sebesar 24,2 persen, serta penyerapan tenaga kerja selama masa konsesi sepanjang koridor Jalan Tol Trans Sumatera. Sementara bagi Hutama Karya, struktur permodalan akan lebih baik dengan PMN dan proyek Trans Sumatera bisa diselesaikan dengan lebih cepat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement