Selasa 31 Aug 2021 23:29 WIB

Diterjang Pandemi, Pertamina Jaga Kinerja

Pencapaian Pertamina ini tidak terlepas dari hasil dan manfaat restrukturisasi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
 PT Pertamina (Persero). Meski diterjang pandemi Covid-19, Pertamina terus menjaga kinerja.
Foto: Pertamina
PT Pertamina (Persero). Meski diterjang pandemi Covid-19, Pertamina terus menjaga kinerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hantaman pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua terus memberikan tekanan signifikan pada kinerja keuangan PT Pertamina. Namun, peningkatan produktivitas Pertamina tetap dapat tercermin dari laba bersih semester 1 2021 yang sebesar 183 juta dolar AS.

Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menyampaikan, seluruh pencapaian Pertamina ini tidak terlepas dari hasil dan manfaat restrukturisasi yang dijalankan secara solid oleh direksi dan manajemen subholding. "Restrukturisasi berjalan lancar dimana legal endstate untuk beberapa subholding telah tercapai dan dalam proses penyelesaian keseluruhan tahapan," kata Fajriyah.

Baca Juga

Dia menyatakan, hal ini pun sejalan dengan arahan dewan komisaris yang secara konsisten memastikan Pertamina melakukan berbagai inovasi untuk mendorong peningkatan produktivitas, efektivitas dan efisiensi dalam setiap proses operasional dari hulu ke hilir.  

Sebagai bagian dari BUMN, lanjut Fajriyah, Pertamina harus mengemban tugas mulia sebagai penggerak perekonomian nasional. Pertamina menjalankan seluruh operasional bisnis perusahaan dan mengutamakan produk dalam negeri.

"Hal itu terlihat dari rata-rata Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pertamina yang mencapai lebih dari 57 persen, jauh di atas target 30 persen," kata Fajriyah.

Dengan demikian, Pertamina dapat menjaga keberlangsungan hidup 1,2 juta tenaga kerja langsung. Selain itu, Pertamina menciptakan efek berganda terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung.

Peran Pertamina pada perekonomian nasional juga sejalan dengan peran BUMN sebagai lokomotif pembangunan. Menurut Menteri BUMN, Erick Tohir, sepertiga dari ekonomi Indonesia digerakkan dari BUMN. Bahkan, sumbangan BUMN kepada negara selama 10 tahun terakhir mencapai angka fantasis yakni sebesar Rp 3.290 Triliun.

"Tidak hanya dividen kita berikan kepada negara untuk kesejahteraan rakyat, tetapi juga layanan kepada masyarakat kita lakukan. Baik yang namanya CSR dan di masa pandemi COVID-19 ini BUMN terus berjalan," ujar Erick.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement