Senin 23 Aug 2021 17:55 WIB

IPCC Bidik Peluang dari Reposisi Produksi Kendaraan Hyundai

IPCC sudah melakukan pendekatan dengan Hyundai.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah mobil terparkir saat akan diekspor di dermaga IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ilustrasi
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah mobil terparkir saat akan diekspor di dermaga IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membidik peluang dari reposisi produksi kendaraan yang dilakukan Hyundai. Direktur Komersial dan Pengembangan bisnis IPCC Agus Hendrianto mengatakan pandemi yang melanda sejumlah negara membuat sejumlah car maker melakukan reposisi produksinya, salah satunya Hyundai.

"Jadi Hyundai akan melakukan reposisi basis produksinya yang sebelumnya di luar negeri akan ditarik," kata Agus dalam public expose IPCC secara virtual, Senin (23/8).

Dia menuturkan IPCC sudah melakukan pendekatan dengan Hyundai. Khususnya untuk kegiatan logistik Hyundai di Indonesia setelah melakukan reposisi tersebut.

"Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Hyundai. Mudah-mudahan pemerintah juga bisa melihat dan mendukung apa yang terjadi di industri otomotif secara regional dan internasional," ungkap Agus.

Terlebih, Agus menilai pada 2021 bukan hanya IPCC yang melakukan improvement saat terjadi pandemi Covid-19. Dia mengatakan, banyak perusahaan melakukan hal yang sama termasuk Hyundai.

"Beberapa car maker di beberapa negara yang juga terkena pandemi Covid-19 memberikan peluang atau menjadikan car maker melakukan reposisi terkait basis produksinya," jelas Agus.

Agus menambahkan, pada 2021 akan banyak peluang untuk melakukan pengembangan bisnis setelah menghadapi kondisi yang sulit pada 2020. Dia menilai, pada akhirnya industri akan beradaptasi dengan kenormalan bari.

"Kita tidak tahu sampai kapan pandemi akan berakhir dan ini disikapi oleh kami dan industri otomotif untuk berkompromi dengan situasi yang ada," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement