Rabu 18 Aug 2021 09:22 WIB

Jelang Rilis Neraca Dagang, IHSG Diprediksi Tertekan

Selain sentimen domestik, IHSG hari ini diprediksi tertekan sentimen global.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasia). Pergerapak IHSG pada Rabu (18/8) diprediksi cenderung tertekan menjelang rilis data neraca perdagangan.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasia). Pergerapak IHSG pada Rabu (18/8) diprediksi cenderung tertekan menjelang rilis data neraca perdagangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada perdagangan hari ini, Rabu (18/8). IHSG menguat 0,36 persen ke level 6.109,56 dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di level 6.087,91. 

Investor asing pagi ini memburu saham-saham jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Internasional Tbk (ASII) hingga PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). 

Baca Juga

Pada hari ini, pergerakan IHSG diperkirakan cenderung tertekan.  Kepala riset Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, mengatakan, data ekonomi dalam negeri berpotensi menekan pergerakan. Investor saat ini menanti data neraca perdangan untuk bulan Juli 2021.

"Aktivitas ekspor diperkirakan turun menjadi 30,2 persen dan aktivitas impor juga turun menjadi 52,15 persen," kata Lanjar, Rabu (18/8). 

Sentimen lainnya yang membuat pergerakan IHSG tertekan yaitu ekuitas Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan terburuk dalam sebulan terakhir. Penurunan terjadi di tengah kekhawatiran kebangkitan kembali Covid-19 dan mengganggu pemulihan ekonomi. 

Baca juga : Baradar Pulang ke Afghanistan, Jadi Presiden?

Ekuitas China yang terdaftar di AS kembali turun setelah Beijing meningkatkan tindakan keras regulasinya. Indeks berjangka di Australia, Hong Kong, dan Jepang pagi ini tertekan. Harga komoditas pagi ini terpantau mayoritas turun seperti minyak WTI (-1,04 persen), Batubara (-2,33 persen) dan Nikel (-1,68 persen). 

"Sehingga secara sentimen IHSG cenderung berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini," ujar Lanjar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement