Senin 16 Aug 2021 16:50 WIB

Pertamina Siap Kembangkan Bisnis Bunker

Pertamina melihat adanya potensi pengembangan bisnis bunkering di Selat Malaka

Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Shipping telah mengamati dan siap menangkap peluang pasar internasional yang ada di Selat Malaka melalui strategi pengembangan bisnis logistik kemaritiman yang terintegrasi, yaitu bisnis bunkering di Nipa Kepulauan Riau.
Foto: Pertamina
Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Shipping telah mengamati dan siap menangkap peluang pasar internasional yang ada di Selat Malaka melalui strategi pengembangan bisnis logistik kemaritiman yang terintegrasi, yaitu bisnis bunkering di Nipa Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina sebagai salah satu BUMN lokomotif bangsa untuk menggerakkan dan meningkatkan sektor ekonomi dan pendapatan negara, terus bergerak secara agresif dan inovatif dalam rangka menciptakan peluang maupun menangkap peluang bisnis yang ada di pasar global. Pertamina memanfaatkan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan, serta posisi yang strategis di jalur ekonomi internasional.

 

Baca Juga

Menangkap Pasar Internasional

Pertamina sebagai perusahaan energi memiliki sarana dan fasilitas bisnis yang lengkap dari hulu ke hilir, hal ini menjadikan Pertamina sebagai salah satu perusahaan energi di dunia dengan portofolio bisnis yang menarik untuk mendatangkan mitra dan kerja sama. Proses restrukturisasi di Pertamina dengan pembentukan Subholding juga membuat Pertamina semakin gesit dalam menjalin kerja sama dan meningkatkan valuasinya dimata investor.

“Saya berharap Pertamina International Shipping dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya pemenuhan supply chain nasional dan menjadi global player dalam industri marine logistics," ujar Menteri BUMN Erick Thohir pada saat peresmian Subholding Shipping.

Dalam menjalankan amanat dari Menteri BUMN tersebut, Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Shipping telah mengamati dan siap menangkap peluang pasar internasional yang ada di Selat Malaka melalui strategi pengembangan bisnis logistik kemaritiman yang terintegrasi, yaitu bisnis bunkering di Nipa Kepulauan Riau.

Erry Widiastono, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping dalam kesempatannya menyampaikan pengembangan bisnis bunkering di perairan Pulau Nipa dan wilayah labuh jangkar di sekitar Selat Malaka sangat berpotensi memberikan pendapatan bagi negara. Mengingat lebih dari 100 ribu kapal melewati Selat Malaka setiap tahunnya dimana lebih dari 90 persen kapal tersebut melakukan bunkering di Singapura dengan estimasi market size lebih dari 46 juta MT di tahun 2020 dan estimasi value sebesar 20 miliar dolar AS.

Dengan adanya potensi pengembangan bisnis bunkering di Selat Malaka ini, Nipa berpotensi menjadi blending hub dan anchorage area (mengambil pasar Singapura dan Tanjung Pelepas). Bisnis bunkering ini juga berpotensi untuk meningkatkan utilisasi terminal Pertamina Group (Tanjung Uban dan Sambu) serta potensi pemanfaatan storage 3rd party di Nipa dan Oil Tanking Karimun.

"Untuk menangkap peluang ini kami akan bersinergi dengan subholding lainnya dan juga mitra di luar Pertamina,” Ujar Erry.

PIS telah menyiapkan strategi bisnis bunkering ini dengan memperhatikan berbagai kesiapan yang perlu dilakukan antara lain:

Component Supply, Pertamina International Marketing & Distribution (PIMD) yang merupakan anak perusahaan PT Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading (C&T) dan Subholding Refinery & Petrochemical (R&P) berperan sebagai penyedia bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi bunker yang comply dengan regulasi IMO 2020 (VLSFO 0.5 persen Sulphur)

Blending Process, Di area Pusat Logistik Berikat (PLB) Nipa, PIMD berperan sebagai operator untuk memastikan proses blending bahan baku di atas floating storage facility yang disediakan oleh Subholding Shipping.

Marketing / Penjualan, PIMD akan mengambil produk untuk kebutuhan konsumen international market dan berkolaborasi dengan induknya, Patra Niaga, terkait perizinan niaga umum (INU) dalam proses penjualan bunker di Perairan Nipa. Sementara Patra Niaga juga dapat mengambil produk untuk kebutuhan konsumen domestic market.

Integrated Marine Logistics, PIS sebagai Subholding Shipping PIS akan berperan sentral dalam penyiapan armada serta sarana Marine Logistic dalam menggarap Bunker bisnis serta usaha marine dan kepelabuhanan di area Nipa termasuk melalui anak perusahaannya Pertamina Trans Kontinental (PTK) dalam mensupport untuk Pengadaan Kapal/Tongkang/Barge Boat yang dilengkapi flowmeter untuk digunakan dalam proses suplai bunker ke kapal customer. Sarfas pendukung seperti Tugboat, fasilitas tambat serta pencegahan pencemaran untuk proses ship-to-ship di floating storage juga disupport oleh PTK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement