REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menargetkan 60 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) terhubung dengan platform digital dalam tiga tahun melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)."Targetnya tahun ini 12 juta UMKM bisa tersambung dan tahun depan akan kami terus tingkatkan tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (13/8).
Saat ini, ia mengatakan delapan juta UMKM berhasil tersambung dengan platform digital.Perry pun berkomitmen akan terus mengembangkan UMKM berkoordinasi dengan pemerintah dan institusi lain. Di sisi lain, bank sentral turut mendukung elektronifikasi bantuan sosial (bansos), moda transportasi, hingga operasi keuangan pemerintah daerah (pemda) saat ini.
BI fast payment juga sedang dibangun untuk menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang belum mengadopsi teknologi digital 24 jam. Perry menargetkan BI fast payment mulai diluncurkan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan dan selanjutnya akan berproses dalam tiga tahapan.
"Dengan demikian, transaksi ritel memakai QRIS akan langsung bisa diselesaikan seketika itu, jadi sistemnya 24 jam," katanya.