REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- SoftBank Group dikabarkan menanamkan modalnya di perusahaan farmasi Roche Holding AG senilai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 71,87 triliun. Bank investasi asal Jepang itu kini menjadi salah satu investor terbesar Roche, dilansir Bloomberg, Rabu (4/8).
Penjualan Roche baru-baru ini didorong oleh bisnis pengujian Covid-19. Unit diagnostik perusahaan bereaksi cepat terhadap pandemi Covid-19. Di sisi lain, divisi farmasi Roche menghadapi persaingan yang semakin ketat dan mengalami masa lebih sulit.
Saham perusahaan bioteknologi yang berbasis di Basel, Swiss ini telah meningkat 8,8 persen dalam 12 bulan terakhir, dibandingkan dengan kenaikan 14,7 persen dalam indeks MSCI World Pharma Biotech & Life Sciences selama periode yang sama.
Produsen obat ini memiliki struktur saham kelas ganda dengan saham voting dan non-voting terpisah. Keluarga pendiri memiliki 50,1 persen. Sementara sepertiga lainnya dipegag oleh Novartis AG. Sedangkan SofBank belum ada kejelasan terkait saham apa yang dimiliki.
Roche tahun lalu mempekerjakan Aviv Regev, ahli biologi komputasi dan sistem yang merupakan anggota inti Broad Institute yang berafiliasi dengan Universitas Harvard, untuk memimpin unit penelitian Genetech.
Roche juga sedang mengembangkan pil baru untuk Covid-19 dan pengobatan penyakit Alzheimer. Pada Juni, AS menyetujui obat Alzheimer Aduhelm dari Biogen Inc yang dipandang sebagai sentimen positif Roche.
SoftBank semakin fokus pada biotek dan perawatan kesehatan. SoftBank juga berinvestasi di Pacific Biosciences of California Inc., AbCellera Biologics, dan Sana Biotechnology. Pada Februari, Bloomberg News melaporkan, SoftBank berencana menghabiskan miliaran dolar AS untuk investasi di perusahaan biotek publik.