REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapka pemenang lelang perusahaan konsorsium yang akan megembangkan Pelabuhan Anggrek, Provinsi Gorontalo dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) telah menetapkan perusahaan konsorsium PT Anggrek Gorontalo International Terminal sebagai pemenang lelang.
"Perusahaan konsorsium yang dibentuk dari PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemenang dalam Pengadaan Badan Usaha KPBU Pelabuhan Anggrek," kata Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Subagiyo dalam acara penandatanganan perjanjian KPBU secara daring, Jumat (30/7).
Subagiyo menjelaskan, ruang lingkup penyelenggaraan proyek KPBU tersebut meliput penyediaan dermaga untuk peti kemas. Dia menuturkan, nantinya dermaga peti kemas di Pelabuhan Anggrek dapat mengakomodir kapal bertambat sebesar 30.000 DWT dan general cargo untuk dapat mengakomodir kapal sebesar 10.000 DWT.
Selain itu, kerja sama tersebut juga meliputi kegiatan bongkar muat barang, peti kemas, curah. "Termasuk penyediaan dan pelayanan jasa terkait kepelabuhanan lainnya sesuai dengan penyelenggaraan proyek KPBU," ungkap Subagiyo.
Subagiyo menambahkan, nilai investasi proyek KPBU Pelabuhan Anggrek Gorontalo mencapai Rp 1,4 triliun dan biaya operasional sebesar Rp 5,2 triliun. Dia menegaskan, KPBU tersebut akan dilakukan selama 30 tahun dengan besaran pendapatan konsesi 2,5 persen pertahun dari pendapatan kotor yang dapat dinaikkan secara progressif serta pembagian kelebihan keuntungan sebesar 50 persen yang disetorkan oleh badan usaha.
Dia menuturkan, Pelabuhan Anggrek merupakan salah satu pelabuhan di Provinsi Gorontalo sebagai pelabuhan pengumpul. "Saat ini Pelabuhan Anggrek melayani kegiatan bongkar muat multi purpose yang saat ini diselenggarakan langsung oleh Kantor Unit Penyelenggara Kelas II Anggrek," jelas Subagiyo.
Subagiyo menilai, Pelabuhan Anggrek memiliki daya tarik tersendiri bagi pihak swasta. Hal tersebut dikarenakan potensi hinterland yang mendukung seperti perkembangan komoditi pertanian dan keberadaan Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Gorontalo-Paguyaman-Anggrek-Kwandang (Gopandang).