Jumat 30 Jul 2021 12:42 WIB

Chandra Asri Raih Investasi Rp 24,65 Triliun

Dana investasi tersebut untuk membangun komplek petrokimia terintegrasi.

Pimpinan proyek melakukan monitoring pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten, Kamis (19/7).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pimpinan proyek melakukan monitoring pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten, Kamis (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang minyak unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT), sebagai investor strategis setelah melalui proses seleksi yang ketat. Selanjutnya perseroan akan meraih dana investasi 1,7 miliar dolar AS atau Rp24,65 triliun untuk membangun kompleks petrokimia terintegrasi.

Chandra Asri Petrochemical dan Thaioil telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (rights issue) yang akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investasi di emiten berkode saham akan dilakukan melalui anak perusahaan yang ditunjuk oleh Thaioil yang akan bertindak sebagai pembeli siaga atau standby buyer untuk menjamin keberhasilan transaksi tersebut.

"Ini adalah momen yang luar biasa bagi Chandra Asri. Hasil dari right issue akan secara signifikan meningkatkan rencana kami untuk mengembangkan kompleks petrokimia kedua kami, seiring dengan langkah perseroan untuk mempercepat pengambilan Final Investment Decision atau FID pada tahun 2022," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Chandra Asri Erwin Ciputra dalam keterangan di Jakarta, Jumat (30/7).

Erwin mengatakan hal tersebut adalah bagian dari strategi inti perseroan untuk memberikan pertumbuhan transformasional dalam melayani kebutuhan Indonesia, mendukung perluasan pelanggan, dan mengembangkan industri petrokimia dalam negeri. Hal itu juga sejalan dengan seruan Presiden Joko Widodo untuk mempromosikan kemandirian dan substitusi impor.

"Kami senang memiliki Thaioil, kilang terbesar di Thailand sebagai mitra pertumbuhan kami, yang meningkatkan keamanan pasokan bahan baku dan memperkuat posisi kami sebagai perusahaan petrokimia terkemuka dan menjadi pilihan di Indonesia," ujar Erwin.

Pemegang saham utama Chandra Asri Petrochemical, PT Barito Pacific, Tbk dan SCG Chemicals Co, Ltd, mendukung penuh aksi korporasi tersebut untuk menyuntikkan ekuitas ke perseroan. Hasil bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua perseroan yang berskala global oleh anak perusahaannya, PT Chandra Asri Perkasa (CAP2) yang antara lain akan terdiri dari unit cracker, polymerized olefins serta fasilitas dan utilitas terkait. 

Hal itu sejalan dengan strategi CAP untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha dalam melayani kebutuhan pasar Indonesia.Total perkiraan investasi Thaioil yang memperoleh 15 persen kepemilikan saham di Chandra Asri setelah right issue, dan SCG Chemicals yang mempertahankan sekitar 30,57 persen dari kepemilikan saham di CAP, mencapai 1,3 miliar dolar AS. 

Transaksi tersebut masih mensyaratkan persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021 dan akan menjadi salah satu right issue terbesar yang pernah dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tergantung atas keberhasilan Final Investment Decision (FID) untuk CAP2 yang ditargetkan pada 2022, Thaioil dan SCG Chemicals dapat selanjutnya secara kolektif berinvestasi hingga 0,4 miliar dolar AS. Metode investasi selanjutnya ditentukan oleh para pihak pada tahap selanjutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham Chandra Asri serta otoritas pemerintah terkait di Indonesia.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement