Sabtu 24 Jul 2021 14:36 WIB

BPH Migas Pastikan Ketersediaan BBM Selama PPKM Darurat

BPH Migas apresiasi Pertamina larang truk batu bara gunakan BBM solar bersubsidi

Untuk memastikan ketersediaan BBM, Komite BPH Migas M. Lobo Balia beserta Tim didampingi Sales Area Manager (SAM) Kalselteng PT. Pertamina (Persero) Drestanto Nandiwardhana, Sales Branch Manager (SBM) V Kalselteng PT Pertamina (Persero) Ayub Mukti Aditama dan Sales Branch Sales Manager (SBM) VI Kalselteng PT Pertamina (Persero) Fajar Wasis Satrio Utomo meninjau langsung ke lapangan distribusi BBM dibeberapa SPBU yang ada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (22/7) hingga Jumat (23/7).
Foto:

Setelah kunjungan ke SPBU di Kabupaten Tapin, Komite BPH Migas M. Lobo Balia melanjutkan peninjauan Pertashop Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura Kabupaten. Banjar. Pertashop ini memiliki keistimewaan dan berbeda dengan Pertashop pada umumnya yaitu Pertashop dengan dual modular yang menjual BBM jenis pertamax dan dexlite (solar non subsidi). 

Sarif, penanggung jawab Pertashop ini mengungkapkan bahwa Pertashop ini baru buka sekitar 3 bulan yang lalu. Saat ini penjualan BBM berkisar antara 600-700 liter/perhari untuk Pertamax dan 200 liter/perhari untuk Dexlite. 

Pendirian Pertashop menurutnya mempunyai banyak keuntungan selain lebih mudah perizinannya dan modal yang lebih kecil dibanding SPBU, margin atau keuntungan yang diberikan juga lebih besar, dua kali lipat dari margin SPBU. Kehadiran Pertashop Desa Cindai Alus disambut baik oleh masyarakat sekitar, salah satunya Nurcahaya.

Ditemui saat pengisian BBM motor Nmax miliknya di Pertashop, dirinya mengungkapkan sangat senang hadirnya pertashop di desanya. “Kami sangat terbantu dengan hadirnya Pertashop di desa kami, sekarang kami bisa membeli BBM jenis pertamax dengan harga yang sama di SPBU, tidak perlu jauh-jauh ke SPBU. Biasanya kami beli premium dipengecer perbotol Rp12.000- sekarang kami bisa beli Pertamax dengan harga yang sama di SPBU Rp9.700,-/liter, lebih murah, kualitas dan takarannya lebih terjamin,” ungkap Nurcahaya. 

Sales Area Manager (SAM) Kalselteng PT. Pertamina (Persero) Drestanto Nandiwardhana mengungkapkan Pertashop selain merupakan peluang bisnis SPBU skala kecil (mini penyalur) juga sebagai salah satu upaya untuk menjamin ketersediaan BBM di lokasi yang jauh dari SPBU. Pertashop adalah terobosan untuk daerah yg memiliki kebutuhan BBM tetapi dengan volume yang masih kecil. 

Oleh karena itu untuk mendorong investasi pendirian Pertashop, Pertamina memberikan margin 2 kali lebih besar daripada margin SPBU. “Di Kalsel kita memiliki pasar 700-800 liter perhari dan untuk weekend bisa mencapai 900 liter perhari, jika kita tidak ada Pertashop dan hanya mengandalkan SPBU kita tidak akan balik modal bahkan bisa bangkrut. Saat ini di Kalselteng ada 81 Pertashop yang telah beroperasi dan kita targetkan 100 outlet beroperasi sebelum peringatan Kemerdekaan RI ke 76, 17 Agustus 2021 ”ungkapnya. 

 

Komite BPH Migas M. Lobo Balia memberikan masukan agar Pertashop lebih hidup dan menambah pendapatan maka perlu ditambah penjualan selain BBM, bisa Gas elpiji atau mebuka minimarket dan juga coffeshop.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement