Jumat 23 Jul 2021 17:23 WIB

Kuartal II, Laba Bersih Unilever Turun Rp 600 Miliar

Penjualan bersih Unilever Indonesia turun Rp 1,5 triliun secara year on year

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gedung Unilever Indonesia. Penjualan bersih Unilever Indonesia turun Rp 1,5 triliun secara year on year
Foto: unilever.co.id
Gedung Unilever Indonesia. Penjualan bersih Unilever Indonesia turun Rp 1,5 triliun secara year on year

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk membukukan perlambatan kinerja sepanjang semester I 2021. Penjualan domestik turun 7,3 persen pada tahun berjalan Juni 2021, sehingga penjualan bersih pun turun dari Rp 21,7 triliun menjadi Rp 20,2 triliun secara tahunan atau year-on-year (YoY). 

Penurunan penjualan turut berdampak pada perolehan laba bersih emiten berkode saham UNVR ini. Pada kuartal II 2021, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3 triliun dengan kategori makanan menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan. Perolehan tersebut turun 15,8 persen dari Rp 3,6 triliun secara YoY.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk, Ira Noviarti, menyampaikan, pertumbuhan pasar FMCG belum sepenuhnya pulih karena pandemi Covid-19. Ini menyebabkan konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori basic. 

"Berbagai tantangan tersebut tentunya mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari Perseroan. Kondisi ini juga ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk," kata Ira dalam keterangannya, Jumat (23/7). 

Ira menegaskan, Unilever Indonesia saat ini memilih fokus pada masa depan. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, Ira menjelaskan, perseroan memiliki strategi yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. 

Menurut Ira, perseroan telah menyiapkan setidaknya lima strategi yang menjadi prioritas. Pertama, perseroan mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen. Kedua, perseroan memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment.

Ketiga, Unilever Indonesia memperkuat kepemimpinan dalam inovasi dan future channel. Keempat, perseroan menerapkan E-Everything di semua lini termasuk penjualan, operasional, dan pengolahan data. Terakhir, perseroan menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.

Seiring dengan dinamika segmen konsumen tanah air terkini, menurut Ira, perseroan akan menjawab kebutuhan konsumen di value segment seperti Bango Rp 3000 serta premium segment melalui berbagai inovasi yang digerakkan oleh pakar-pakar terbaik di bagian product research and development di berbagai kategori.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement