Jumat 23 Jul 2021 08:03 WIB

PPKM Level 4, Kementan: Stok Beras Aman dan Harga Stabil

Kementan dan Pemda berupaya meningkatkan produktivitas pertanian

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). Perum Bulog memprioritaskan pengadaan beras dari produksi dalam negeri dengan target 500.000 ton dalam tiga bulan ke depan.
Foto: ANTARA / Reno Esnir
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). Perum Bulog memprioritaskan pengadaan beras dari produksi dalam negeri dengan target 500.000 ton dalam tiga bulan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Memasuki perpanjangan masa PPKM level 4, Kementerian Pertanian menyatakan, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta terpantau dalam kondisi aman. Stok beras di PIBC saat ini mencapai 38.439 ton hingga Kamis (22/7) sore.

“Stok tersebut di atas kondisi normal yang hanya berkisar 32.000 sampai 34.000 ton,” kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo dalam keterangan pers.

Selain stok beras, harga pun sampai saat ini terpantau stabil. Harga beras premium Cianjur berada di kisaran Rp 12.250 per kilogram (kg), sementara beras medium IR 64 III di kisaran Rp 8,275 per kg."Tren harga beras masih relatif stabil. Malah turun sekitar satu persen dibandingkan dengan rata rata bulan sebelumnya," ujar Pamrihadi.

Ketersediaan beras di PIBC hingga kini masih dijadikan sebagai barometer stok beras nasional. Tingkat harga beras di DKI Jakarta, utamanya di PIBC, akan mempengaruhi kondisi harga beras di beberapa wilayah Indonesia.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan beras nasional saat ini masih dalam kondisi terkendali karena panen raya untuk musim tanam kedua terjadi hampir di semua daerah.“Memasuki musim panen raya berarti stok beras kita makin meningkat. Bahkan kita over stock di beberapa daerah,” kata Syahrul.

Ia menyampaikan, saat ini tengah dalam masa panen raya musim tanam kedua berlanjut di sejumlah sentra padi, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan juga pulau Sulawesi.

Syahrul memastikan, Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah terus berupaya melakukan peningkatan produktivitas. “Sejumlah upaya yang dilakukan adalah penggunaan teknologi, menambah mekanisasi, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan menggunakan varietas benih unggul,” jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement