REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Virgin Galactic mengatakan akan menjual saham mereka ke publik (initial public offering/IPO) senilai 500 juta dolar AS setelah sukses menyelesaikan perjalanan luar angkasa pada Ahad (11/7).
Dalam pengajuan, perusahaan mengatakan berencana untuk menggunakan uang yang dikumpulkan untuk mengembangkan armada dan infrastruktur pesawat ruang angkasa, dilansir di BBC, Rabu (14/7).
Pada Ahad (11/7), Sir Richard Branson, pendiri Virgin Galactic, mencapai luar angkasa dengan salah satu pesawat yang telah dikembangkannya selama 17 tahun. Dia menyebut perjalanan itu sebagai pengalaman seumur hidup setelah kembali ke bumi.
Perjalanan tersebut juga menjadikan pengusaha tersebut sebagai pelopor pariwisata luar angkasa pertama yang mencoba pesawat ulang aliknya sendiri, mengalahkan Jeff Bezos dari Amazon dan Elon Musk dari SpaceX.
Saham Virgin Galactic naik sekitar 8 persen sebelum pasar dibuka di AS pada Senin (12/7). Tetapi sahamnya jatuh 17 persen pada akhir hari, setelah penjualan sahamnya diumumkan.
Branson dan Virgin Group saat ini memegang 24 persen saham Virgin Galactic. Ia menyebut penerbangan, di mana dia ditemani oleh dua pilot dan tiga karyawan perusahaan, sebagai uji coba penting dari pengalaman wisata luar angkasa. Branson mengharapkan tiket wisata luar angkasa ini dapat mulai dijual kepada pelanggan mulai tahun depan.
"Saya membawa buku catatan saya dan saya telah menulis 30 atau 40 hal kecil yang akan membuat pengalaman bagi orang berikutnya yang pergi ke luar angkasa bersama kami jauh lebih baik," kata Branson.
"Kadang satu-satunya cara Anda dapat menemukan hal-hal kecil ini adalah dengan masuk ke pesawat ruang angkasa dan pergi ke luar angkasa dan mengalaminya sendiri," kata Branson menambahkan.
Sekitar 600 orang telah membayar deposit untuk tiket yang akan menelan biaya hingga 250 ribu dolar AS itu, termasuk CEO Space X dan Tesla, Elon Musk.
Branson pertama kali mengumumkan niatnya untuk membuat pesawat luar angkasa pada 2004, dengan keyakinan bahwa ia dapat memulai layanan komersial pada 2007.
Meskipun kesulitan teknis dan kecelakaan fatal pada 2014, saham Virgin Galactic naik hampir dua kali lipat tahun ini karena peluncuran komersialnya semakin dekat.