Selasa 13 Jul 2021 15:54 WIB

Pertamina Dapatkan Kontrak Impor Minyak Mentah Nigeria

Kontrak Impor dengan BUMN minyak Nigeria ini yang pertama diraih Pertamina

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kilang Pertamina (ilustrasi). PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mendapatkan kontrak pengadaan minyak mentah Nigeria langsung dari Nigerian National Petroleum Corporation (NPCC).
Foto:

Selain itu, Pertamina International Marketing & Distribution, Pte Ltd (PIMD) di bawah Subholding Commercial and Trading juga berperan dalam mendukung KPI dalam mendapatkan kontrak tersebut. “Ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara KPI, PIS, dan PIMD. Kami bekerja sama untuk mendapatkan yang terbaik. Tak hanya untuk Pertamina melainkan Indonesia guna meningkatkan ketahanan energi nasional,” ujar Yoki.

Sani Dinar Saifuddin, Vice President Feedstock and Inventory Managemen KPI, mengatakan minyak Nigeria memiliki porsi besar terhadap volume impor minyak Pertamina. Pada periode 2017-2020 sebanyak 30 persen volume minyak mentah impor berasal dari Nigeria. Untuk impor crude Pertamina pada 2019 sebesar 75,3 juta barel.

“Nigeria merupakan source impor minyak mentah kedua terbesar Pertamina, setelah suplai minyak mentah Arabian Light Crude ke FOC I RU IV Cilacap dari NOC Arab Saudi Aramco,” ungkap Sani.

Sementara itu, impor minyak mentah pada tahun ini diproyeksi akan meningkat cukup signifikan dibanding 2020. Dalam data proyeksi Pertamina 2021, impor minyak mentah ditargetkan mencapai 118,4 juta barel atau naik sekitar 50,4 persen dibanding realisasi impor minyak mentah tahun lalu yang hanya 78,7 juta barel.

 

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, sebelumnya mengatakan Pertamina perlu memaksimalkan kemampuan pengolahan kilang yang perlu dipasok minyaknya. Selain itu, ada penurunan entitlement GOI akibat ICP yang masih rendah. “Kami ada kenaikan impor sebesar 39,7 juta barel,” kata Nicke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement