Jumat 09 Jul 2021 19:43 WIB

Nelayan dan Petani Nikmati Konversi BBM ke Elpiji Subsidi

Dengan konversi ke elpiji, biaya operasional melaut pun jauh lebih hemat

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Jauh sebelum adanya program Konversi BBM ke elpiji, Amir Fauzi, seorang nelayan di Kampung Cisumur, Gandrungmangu, Cilacap harus mengeluarkan biaya BBM antara Rp 50 ribu-Rp 60 ribu setiap harinya. Dengan konversi ke elpiji, biaya operasional melaut pun jauh lebih hemat, hanya sepertiga dari biasanya.
Foto:

Menurut Fajriyah, penugasan pekerjaan konversi BBM ke elpiji pada 2021 tersebut  telah ditandatangani PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Program Konversi BBM ke elpiji tersebut, masing-masing sebanyak 28 ribu paket konversi elpiji kepada nelayan di 54 kota/kabupaten yang tersebar di daerah pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dan 28 ribu paket elpiji konversi bagi petani di 50 kota/kabupaten.

Di tahun 2020, saat pandemi mulai melanda dunia, Pertamina tetap menyelesaikan konversi BBM ke elpiji bagi 25 ribu nelayan yang tersebar di 42 kota/kabupaten serta bagi 10 ribu petani di 24 kota/kabupaten.

Penyaluran paket elpiji tersebut merupakan bagian dari penugasan pemerintah dalam program Konversi BBM ke elpiji bagi nelayan dan petani yang telah berjalan sejak tahun 2016 .

“Ini sudah memasuki tahun ke-6 Pertamina menjalankan penugasan konversi  BBM ke elpiji, sebagai subholding Pertamina kami berkomitmen penuh menuntaskan program tersebut dan optimistis berjalan sesuai rencana,” pungkas Fajriyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement