REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat berpotensi ditingkatkan dari nilai perdagangan saat ini yang sekitar 30 miliar dolar AS. Nilai itu lebih kecil dibandingkan perdagangan bilateral antara Amerika Serikat dengan berbagai negara ASEAN lainnya.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia HE Sung Kim meyakini adanya kepentingan dan komitmen kuat dari kedua negara. Lewat Courtesy Call virtual yang diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, isu terkait upaya peningkatan kerja sama bidang ekonomi secara bilateral dibahas. Termasuk penanggulangan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Amerika Serikat menyampaikan keprihatinan atas masa sulit yang dihadapi Indonesia karena pandemi Covid-19. Pemerintah Amerika Serikat mendonasikan 4 juta dosis vaksin Moderna yang dijadwalkan akan segera tiba, beserta bantuan teknis dan medis lainnya serta oksigen," ujar Sung Kim melalui keterangan resmi, Kamis (8/7).
Ia mengharapkan, hubungan ekonomi termasuk di bidang perdagangan dan investasi kedua negara dapat terus bertumbuh. Menurutnya, terdapat berbagai prospek investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang tertarik kepada Indonesia.
“Kita dapat meningkatkan nilai perdagangan hingga dua atau tiga kali lipat. Mengingat Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di ASEAN. Terdapat banyak ruang untuk perdagangan kedua negara,” ujar Menko Airlangga yang sepakat neraca perdagangan bilateral kedua negara dinilai masih kecil.
Optimisme tersebut disetujui pula oleh Dubes AS. Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi atas dukungan dan suplai vaksin Moderna dari Amerika Serikat.
“Dukungan vaksin dapat membantu dan meningkatkan level kepercayaan para tenaga kesehatan dan para garda depan”, tutur Airlangga yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Ia menambahkan, dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam perawatan medis selama masa pandemi, pemerintah menggunakan medical devices baik dari dalam negeri maupun impor.
Hal itu didukung dengan relaksasi bea masuk. Pertemuan tersebut juga membahas prospek kerja sama energi terbarukan.
Airlangga memaparkan berbagai potensi sumberdaya energi terbarukan seperti matahari, angin, dan panas bumi di Indonesia. Pemerintah saat ini tengah mendorong penggunaan panel surya di beberapa pulau seperti Batam dan Bintan melalui solar program, untuk menaikkan pasar permintaan panel surya.
Indonesia, lanjutnya, terbuka bekerja sama dengan Amerika Serikat. Hal itu guna mendorong percepatan transisi menuju energi terbarukan di Indonesia.