Ahad 20 Jun 2021 18:46 WIB

Rajawali Nusindo Siap Jadi Saluran Distribusi Pangan

Rajawali Nusindo berupaya menangkap peluang meski di tengah pandemi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI). RNI Group melalui PT Rajawali Nusindo memperkuat bisnis di bidang pangan, pertanian, konsumer, dan kesehatan.
Foto: Facebook PT RNI
Logo PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI). RNI Group melalui PT Rajawali Nusindo memperkuat bisnis di bidang pangan, pertanian, konsumer, dan kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Group melalui PT Rajawali Nusindo siap menjadi saluran distribusi pangan nasional.

Terkait perdagangan dan distribusi dalam bidang pangan, Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini seluruh titik distribusi Rajawali Nusindo telah dipersiapkan menjadi saluran pendistribusian pangan nasional yang efektif. Khususnya untuk sejumlah produk seperti gula pasir dan minyak goreng.

Baca Juga

"Kedepannya, produk yang dihasilkan delapan BUMN klaster pangan juga akan mulai didistribusikan melalui jaringan Rajawali Nusindo," ungkap Arief dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Ahad (20/6).

Direktur PT Rajawali Nusindo Iskak Putra menambahkan, seiring berkembangnya potensi bisnis di wilayah Sulawesi Utara, baik di bidang pangan maupun nonpangan, maka perluasan kantor dan gudang diharapkan dapat mempermudah distribusi pangan. Bahkan hingga produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat lokal di Provinsi Sulawesi Utara.

“Di tengah kondisi perekonomian yang terdampak oleh pandemi Covid-19, Rajawali Nusindo terus berinovasi dengan mengambil langkah-langkah strategis dalam menangkap peluang bisnis," kata Iskak. 

Iskak berharap dengan diresmikannya kantor dan gudang di Manado, maka diharapkan Rajawali Nusindo dapat meningkatkan kontribusi baik untuk RNI Group. Hal tersebut terbukti dari kinerja Rajawali Nusindo yang menunjukan tren positif dalam tiga tahun terakhir. 

Pada 2018 Rajawali Nusindo mencatat omzet Rp 3,4 triliun dengan laba Rp 54 miliar. Sedangkan pada 2019 omzet yang diperoleh sebesar Rp 3,9 triliun dengan laba Rp 61 miliar. Lalu pada 2020 tercatat omzet Rp 3,7 triliun dengan laba sebelum pajak Rp 117 miliar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement