Selasa 15 Jun 2021 21:14 WIB

Kemenperin Berupaya Kuatkan Rantai Pasok Industri Refraktori

Refraktori sektor padat modal yang perlu dipacu pengoptimalan bahan baku lokalnya

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Kawasan industri. Ilustrasi.  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya menguatkan rantai pasok untuk industri refraktori sehingga dapat berdaya saing, baik di kancah domestik maupun global.
Foto:

Sementara, Ketua Umum ASRINDO Basuki Sudarsono mengatakan, produk jadi refraktori dibuat dari bahan baku dasar alumina dengan komposisi 95 persen impor dan hanya 5 persen yang menggunakan produk lokal. Sedangkan, produk refraktori bermerek global saat ini diimpor lebih dari 50 persen atau nilainya kurang lebih Rp 2,2 triliun.

“Dengan adanya nota kesepahaman kami dengan PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA), merupakan bentuk komitmen bersama dalam upaya memasok bahan baku lokal. Diharapkan, upaya ini juga dapat menekan impor bahan baku refraktori dan menyukseskan program substitusi impor yang dicanangkan oleh pemerintah,” jelas Basuki.

Kemenperin mengapresiasi adanya penandatanganan Nota Kesepahaman antara ASRINDO dan PT ICA. Kedua belah pihak sepakat menumbuhkan industri refraktori guna menekan bahan baku impor.

Dalam kerja sama tersebut, akan memanfaatkan alumina hasil penelitian dan pengembangan PT ICA untuk meningkatkan daya saing industri refraktori di tanah air. Sinergi ini akan berlangsung selama satu tahun sejak MoU ditandatangani pada 11 Juni 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement