REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan kinerja arus penumpang berpotensi mengalami peningkatan pada Juni 2021 dan sesudahnya. Adapun peningkatan tersebut sejalan dengan berlangsungnya proses pemulihan ekonomi nasional dan keberhasilan pemerintah dalam menekan kasus Covid-19.
Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan keberhasilan menekan angka kasus Covid-19 dan program vaksinasi akan sangat menentukan kecepatan peningkatan mobilitas penumpang dan juga pemulihan ekonomi.
“Kinerja moda transportasi, khususnya moda transportasi penerbangan, mengalami penurunan yang drastis pada minggu kedua dan ketiga Mei 2021 akibat kebijakan pelarangan mudik,” ujarnya dalam laporan Industry & Regional Brief seperti dikutip Selasa (8/6).
Pemerintah menetapkan kebijakan larangan mudik pada 6 hingga 17 Mei 2021. Kemudian, aturan pengetatan mudik kembali dikeluarkan baik sebelum maupun sesudah periode larangan mudik, yaitu pada 22 April hingga 5 Mei dan 18 hingga 24 Mei.
“Kami masih menunggu data arus penumpang bulan Mei dari BPS karena memang lagging dua bulan,” ucapnya.
Padahal, sebelum adanya larangan mudik, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada April 2021 lalu tercatat telah mengalami peningkatan sebesar 5,6 persen secara bulanan. Peningkatan tertinggi terjadi di Bandara Ngurah Rai yang meningkat sebesar 21,7 persen.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara internasional pada April 2021 naik sebesar 6,9 persen. Hal ini sejalan jumlah penumpang angkutan laut domestik mengalami peningkatan sebesar 4,2 persen secara bulanan, tertinggi terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 45,4 persen.
Di samping itu, jumlah penumpang angkutan kereta api pada April 2021 naik sebesar 4,1 persen secara bulanan, tertinggi di wilayah Jawa atau non-Jabodetabek yang naik sebesar 9,4 persen secara bulanan.