REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) membuat pameran virtual pertama kalinya untuk memperkenalkan produk-produk asli Indonesia. Hal itu sekaligus untuk mendukung adanya belanja masyarakat terhadap produk lokal yang diharapkan dapat membantu proses pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Umum MES, Erick Thohir, mengatakan, kegiatan pameran secara virtual yang ditujukan untuk menciptakan pasar bagi produk lokal secara langsung turut mendorong gairan UMKM ekonomi kreatif dan pariwisata.
"Ini juga selaras dengan arahan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin agar MES bisa menjadi lokomotif dari usaha syariah skala mikro yang menjadi mata rantai industri halal," kata Erick dalam pembukaan Eid Alfitri Creative & Expo Tourism (ECT EXPO), Senin (17/5).
Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi digital saat ini menjadi sangat penting agar sektor UMKM dapat tetap bertahan. Hal itu bukan hanya menjadi tugas dari pemerintah, namun juga sektor swasta, BUMN, serta MES yang mesti ikut andil.
Erick menilai, bisnis yang menghasilkan berbagai produk saat ini harus bersifat keberlanjutan dan relevan dengan tuntutan zaman. Setelah pandemi berakhir, para UMKM pun harus bisa cepat beradaptasi agar tetap mampu bersaing di pasar bebas.
"Mulai dari bisnis makanan, hijab instan, aplikasi pemesanan tiket hotel dan sebagainya. Oleh karena itu saya berharap bisnis itu bukan hanya fokus pada bagaimana untuk bisa bertahan tapi juga tetap berkembang," kata dia.
Pihaknya pun bergarap, dukungan MES terhadap UMKM lokal bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku usaha untuk mempromosikan produknya. Pandemi Covid-19 menciptakan tantangan yang berat namun sekaligus memberikan peluang untuk bisa menarik konsumen sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Pameran online yang digelar MES mulai dibuka pada Senin (17/5) melalui situs. Masyarakat dapat mengakses hingga satu tahun ke depan. Selain pameran juga dilakukan expo dan exhibition dalam satu pekan ke depan. Diharapkan, dengan kegiatan-kegiatan pameran online masyarakat bisa tetap melakukan transkasi sehingga kegiatan ekonomi terus berjalan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika