REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, perekonomian nasional segera pulih, menuju pada posisi normal seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Pemulihan ekonomi, ujar dia, sejalan dengan penurunan laju penularan Covid-19 dan berkurangnya angka kasus positif harian yang sudah terjadi dalam dua bulan terakhir.
"Bulan Maret-April ini sudah kelihatan, ekonomi sudah hampir menuju pada posisi normal," ujar Jokowi dalam pengarahannya kepada kepala daerah se-Indonesia, Rabu (28/4) kemarin.
Perbaikan kinerja ekonomi nasional juga bisa dilihat dari sejumlah parameter. Pertama, perbaikan indeks manajer pembelian (PMI/Purchasing Manager Index) yang saat ini sudah berada di posisi 53,2. Angka ini justru lebih baik ketimbang PMI pada periode sebelum pandemi, yakni 51. "Sekarang justru sudah di atas kenormalan sebelum pandemi," ujar Jokowi.
Perbaikan ekonomi juga terlihat pada kenaikan konsumsi listrik baik di sektor industri, rumah tangga, hingga pemerintahan. Pemerintah mencatat, konsumsi listrik mengalami kenaikan 3,3 persen. Parameter lainnya, impor barang modal sudah naik 33,7 persen dibandingkan periode awal pandemi melanda.
"Kemudian, indeks keyakinan konsumen juga naik yang sebelumnya 84,9-85,8 ini sudah 93. Ini juga patut kita syukuri, artinya kita harus optimistis," kata Presiden.
Selain itu, indeks penjualan ritel/riil (IPR) nasional sudah berada di level 182,3. Angka ini, ujar Jokowi, menunjukkan sudah ada kenaikan permintaan oleh masyarakat. Dengan begitu, aktivitas belanja meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga : Jokowi Khawatir Mudik Idul Fitri Picu Lonjakan Covid-19