Selasa 27 Apr 2021 06:21 WIB

Jelang Lebaran, Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 20,8 Triliun

Puncak transaksi tunai akan terjadi pada dua pekan terakhir menjelang libur lebaran

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas menunjukkan pecahan uang Rp100 ribu di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (20/6). Bank Mandiri menyiapkan uang kartal sebesar Rp23,5 triliun untuk pengisian mesin ATM pada libur panjang lebaran, yang mana penarikan tunai melalui ATM diperkirakan meningkat menjadi Rp34,8 juta per hari dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp26,7 juta per hari.
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Petugas menunjukkan pecahan uang Rp100 ribu di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (20/6). Bank Mandiri menyiapkan uang kartal sebesar Rp23,5 triliun untuk pengisian mesin ATM pada libur panjang lebaran, yang mana penarikan tunai melalui ATM diperkirakan meningkat menjadi Rp34,8 juta per hari dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp26,7 juta per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan net kebutuhan uang tunai sebesar Rp 20,8  triliun atau naik sekitar 9,4 persen untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai masyarakat. Adapun kebutuhan ini berlaku selama 28 hari pada 19 April – 16 Mei 2021 saat periode libur Idul Fitri 1442 H.

Direktur Operation Bank Mandiri Toni EB Subari mengatakan perkiraan net kebutuhan uang tunai telah memperhitungkan proyeksi kenaikan pengisian kas ATM sebesar 11,3 persen menjadi Rp 44,5 triliun atau sebesar Rp 1,59 triliun per hari pada periode tersebut.

“Dengan lebih dari 25 juta nasabah, kami sangat fokus untuk memastikan ketersediaan dana, terutama pada mesin ATM agar dapat terus prima selama 24/7 melayani kebutuhan nasabah, apalagi saat libur lebaran pada 12 - 14 Mei 2021,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (26/4).

Dia memperkirakan puncak transaksi tunai akan terjadi pada dua pekan terakhir menjelang libur  lebaran yang merupakan periode pembayaran gaji dan THR, serta selama libur lebaran (12 -16 Mei 2021) terutama untuk kebutuhan pengisian ATM.

“Berdasarkan historis, kami perkirakan puncak transaksi mesin ATM adalah pada periode akhir pekan 30 April - 2 Mei serta 7-9 Mei 2021. Untuk mengantisipasi kondisi itu, kami juga telah memberlakukan kebijakan optimalisasi limit pengisian ATM (hingga maksimal 100 persen) sejak 19 April - 13 Mei 2021,” katanya.

Saat ini, Bank Mandiri mengoperasikan 13.076 mandiri ATM yang terhubung ke lebih dari 40 ribu jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus. Untuk mengetahui lokasi cabang dan  ATM Bank Mandiri terdekat, nasabah dapat mengakses situs resmi bank mandiri.

Menurutnya perseroan juga memastikan kesiapan tim monitoring dan pengamanan mesin ATM agar selalu siap melayani nasabah, serta layanan customer care untuk melayani seluruh keluhan nasabah dengan responsif, baik yang disampaikan melalui contact center 14000, kantor cabang, surat elektronik maupun akun media sosial resmi perseroan.

Di samping itu perseroan akan terus mengimbau nasabah untuk meningkatkan pemanfaatan  jaringan elektronik lainnya seperti layanan mobile banking Livin’ by Mandiri untuk kenyamanan bertransaksi.

“Saat ini, hampir seluruh transaksi pembayaran sudah bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Livin’ by Mandiri pada smartphone nasabah. Total ada lebih dari 1.800 merchant yang terhubung ke aplikasi ini. Dari pembayaran tagihan bulanan, termasuk televisi berlangganan, pembelian  pulsa dan data, pembelian tiket pesawat dan kereta api, top up Mandiri e money dengan android  atau ios, top up e wallet, hingga belanja di merchant ataupun ecommerce pilihan,” kata Toni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement