Rabu 14 Apr 2021 23:39 WIB

Pertamina Pastikan BBM Aman di Lembata Pascabencana

Pertamina menyebut suplai dan penyaluran BBM ke Lembata tidak ada masalah

Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).PT Pertamina memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur sebagai dukungan pemulihan dampak pascabencana banjir bandang akibat cuaca ekstrem.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).PT Pertamina memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur sebagai dukungan pemulihan dampak pascabencana banjir bandang akibat cuaca ekstrem.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Pertamina memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur sebagai dukungan pemulihan dampak pascabencana banjir bandang akibat cuaca ekstrem. Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Region Jatim Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Deden Idhani kepada wartawan di Kupang, Rabu mengatakan bahwa suplai dan penyaluran BBM ke Pulau Lembata tidak ada kendala dan sudah pulih pasca bencana banjir bandang beberapa waktu yang lalu.

"Pengiriman BBM ke pulau Lembata menuju tiga SPBU dan satu agen minyak tanah sudah rutin seperti sedia kala saat sebelum terjadi bencana, dan SPBU serta agen minyak tanah sudah beroperasi normal dalam melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut," katanya.

Rata-rata per hari penyaluran BBM ke Lembata mencapai 30 kilo liter per hari dengan jumlah total penyaluran multi produk antara lain BBM jenis Premium, Pertalite, Biosolar, Dexlite dan Minyak Tanah. Informasi yang beredar di masyarakat bahwa ada harga yang melambung tinggi di pengecer BBM akibat antrean yang terjadi di sejumlah SPBU di kabupaten itu sehingga mengakibatkan masyarakat khawatir kesulitan mendapatkan BBM, perlu diluruskan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka menyampaikan bahwa jika ketersediaan stok produk BBM di SPBU cukup dan layanan sudah kembali normal maka harga jual BBM untuk masyarakat di pengecer BBM seharusnya tidak perlu melambung.

"Perlunya peran aktif lintas instansi dalam memperhatikan harga eceran BBM di lembaga penyalur yang tidak resmi (selain Pertamina, red), SKPD terkait dan Aparat Penegak Hukum perlu ikut turun langsung untuk menertibkan harga eceran BBM di masyarakat," ujar Isyak.

Ia juga mengimbau agar masyarakat membeli BBM dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan, karena Pertamina tetap akan terus menjamin ketersedian BBM bagi masyarakat Pulau Lembata, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kesulitan memperoleh BBM di SPBU.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement