REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- United Airlines menyatakan akan melatih 5.000 pilot dekade ini. Termasuk, untuk menerima pelamar tanpa pengalaman terbang dan berencana setengah dari mereka adalah wanita atau pria dengan warga kulit hitam.
Seperti dilansir dari AP News, Rabu (7/4), United Airlines akan menerapkan pendekatan yang digunakan di tempat lain, terutama di Lufthansa Jerman, dengan membawa orang-orang di awal karir terbang mereka dan melatih mereka di akademi mereka sendiri. United Airlines akan terus menarik pilot dari sumber tradisional seperti militer.
Pejabat maskapai penerbangan mengatakan mereka mulai menerima pelamar untuk akademi penerbangan United pada hari Selasa (6/4). Disebutkan, masalah kekurangan pilot telah dibahas dengan hangat di industri penerbangan sebelum pandemi melanda.
Kemudian pembicaraan mulai surut ketika maskapai penerbangan di seluruh dunia melarang penerbangan dan mengurangi peringkat pilot mereka sebagai respons atas merosotnya industri penerbangan.
Sekarang perjalanan udara mulai pulih, meskipun masih belum kembali ke level seperti 2019. Namun, United Airlines menghadapi sedikit kekurangan pilot dalam waktu dekat. Pekan lalu, United mengatakan akan mempekerjakan sekitar 300 pilot, banyak di antaranya telah menerima tawaran pekerjaan bersyarat sebelum perjalanan menguap tahun lalu.
Kekurangan di United Airlines dan maskapai besar lainnya akan bertambah parah di tahun-tahun mendatang. Pasalnya, sejumlah besar pilot maskapai mendekati usia pensiun wajib AS yaitu 65 tahun.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah biaya yang mahal untuk belajar terbang dan mendapatkan 1.500 jam waktu penerbangan yang diperlukan untuk pilot maskapai AS. Jumlah biaya yang biasa dikutip adalah 100 ribu dolar AS.
Untuk menarik pelamar, United mengatakan akan menawarkan 1,2 juta dolar AS dalam bantuan beasiswa tahun ini dan lebih banyak lagi di waktu yang akan datang. Tetapi sebagian besar pelamar kemungkinan perlu meminjam dengan janji bahwa jika berhasil, dalam beberapa tahun mereka bekerja di United Airlines.
Kritik terhadap sistem pelatihan pilot saat ini adalah pilot muda mendapatkan waktu berjam-jam menerbangkan pesawat kecil yang digerakkan piston yang memiliki sedikit kemiripan dengan pesawat jet bermesin ganda.
CEO United Airlines, Scott Kirby, mengatakan pelatihan di akademi maskapai penerbangan Arizona, yang dibeli United tahun lalu, akan ketat dan bahkan lebih berfokus pada keselamatan dan mempersiapkan orang untuk menjadi pilot maskapai penerbangan komersial, bukan hanya pilot pesawat mereka sendiri.
United Airlines mengatakan siswa akademi akan mendapatkan lisensi dasar dalam dua bulan dan lisensi yang lebih maju dalam satu tahun. Mereka akan mendapatkan pengalaman terbang untuk salah satu mitra maskapai regional United dan bisa menjadi co-pilot atau perwira pertama United dalam lima tahun.
Maskapai tersebut mengatakan akan bekerja dengan tiga sekolah kulit hitam yang secara historis bersejarah. Yakni Delaware State University, Elizabeth City State University dan Hampton University, untuk menemukan dan merekrut orang untuk akademi tersebut.