Selasa 30 Mar 2021 15:33 WIB

Pertagas Sebut Potensi Gas di Maluku Ada 3 TCF

Ada potensi gas yang belum dikembangkan di wilayah Maluku

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pertamina Gas mensepakati perjanjian kerjasama dengan Pemprov Maluku untuk pemanfaatan gas di wilayah Maluku, Selasa (30/3).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Pertamina Gas mensepakati perjanjian kerjasama dengan Pemprov Maluku untuk pemanfaatan gas di wilayah Maluku, Selasa (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas) memetakan ada potensi gas di Maluku sebesar tiga Trillion Cubic Feet (TCF). Ini bisa menjadi potensi pengembangan pasar bagi Pertagas kedepan.

Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro menjelaskan, ada potensi gas yang belum dikembangkan di wilayah Maluku sebesar 3 TCF. Ia menilai, ini menjadi sebuah potensi untuk Pertagas bisa lebih dulu membangun market dan mendorong industri untuk menggunakan gas.

Baca Juga

"Ada potensi sumber 3 TCF, tapi ini nggak bisa jadi apa-apa kalau misalnya marketnya belum terbentuk. Justru karena itu, sumber gas di Maluku belum di moniteze. Ini nggak kayak minyak. Kalau gas harus didevelop dulu industrinya, konsumennya. Baru kita bisa onstream gasnya. Pasarnya juga perlu kita bentuk," ujar Wiko di Hotel Mulia, Selasa (30/3).

Wiko juga memetakan selain 3TCF tersebut ada WK Seram yang punya produksi minyak mencapai 1.700 barel. Ia mengatakan dari produksi itu paling tidak ada associated gas paling tidak dua sampai tiga mmscfd. Ini menurut dia bisa segera dialirkan dengan infrastruktur yang akan dibangun oleh Pertagas.

"Kita upayakan dari kajian kita kan tadi ada produksi 1.700 barel minyak, barangkali ada gas associatednya 2-3 mmscfd ini kan bisa kita monitize," ujar Wiko.

Wiko juga menjelaskan selama ini Pertagas sudah memasok kebutuhan gas di Maluku. Meski memang selama ini jumlahnya belum besar dan hanya dialirkan Pertagas melalui ISO Tank dan CNG.

"Sebenernya kami udah bawa suplai sebuah mal di Ambon. Tapi biayanya besar. Lebih baik potensi gas yang ada di Maluku ini yang kita moniteze. Disatu sisi juga ini untuk meningkatkan pemanfaatan gas," ujar Wiko.

Ia juga memetakan untuk di sektor kelistrikan juga banyak. Hanya saja, memang secara volume belum bisa dirigidkan karena berkaitan dengan PLN. Selain itu, ada pasar Industri kayu lapis yang memanfaatkan gas Pertagas sebesar 3-5 mmscfd.

Untuk bisa menambah pasar di Maluku, Wiko menjelaskan tahun ini Pertagas akan melakuan kajian kebutuhan infrastruktur apa yang bisa dibangun di Maluku. Nantinya, pasca itu, baru Pertagas bisa membangun infrastruktur.

"Tahun ini FS dulu. Kalau tadi sudah ter-connect, demand, sumber gas infranya apa. Tahun ini sebenernya kita siap, tapi kita FS dulu jalankan," ujar Wiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement