REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel Tbk (KS) pada tahun ini berencana untuk meningkatkan kapasitas pabrik baja lembaran panas atau hot strip mill (HSM 2). Nantinya, pabrik HSM 2 ini akan punya kapasitas 4 juta ton per tahun.
Direktur Utama KS, Silmy Karim menjelaskan pengembangan kapasitas pabrik HSM ini akan melalui dua tahap. Untuk tahap pertama yang akan dimulai pada tahun ini akan menambah kapasitas produksi pabrik sebesar 1,5 juta ton per tahun. Investasi yang diserap pun sebesar 521 juta dolar AS.
"Kami berencana untuk menambah kapasitas pabrik HSM2 ini secara bertahap. Nantinya, total produksi dari pabrik ini bisa mencapai 4 juta ton per tahun," ujar Silmy kepada Republika.co.id, Ahad (28/3).
Silmy menjelaskan keputusan perusahaan menambah kapasitas pabrik ini karena pangsa pasar kebutuhan HRC dalam negeri sangat besar. Kebutuhan baja lembaran panas per tahun secara nasional mencapai 4,9 juta ton.
Saat ini kata Silmy, produksi eksisting HSM Krakatau Steel saat ini mencapai 2,4 juta ton, artinya dengan penambahan 1,5 juta ton dari pabrik HSM 2, kapasitasnya menjadi jadi 3,9 juta ton per tahun.
"Dengan beroperasinya pabrik HSM 2 maka Krakatau Steel Group dapat memasok 3,9 jt ton per tahun," ujar Silmy.
Ia menjelaskan investasi untuk pabrik HSM 2 ini akan berasal dari modal perusahaan dan pinjaman Commerzbank Jerman. "Kami selain memakai internal perusahaan juga mendapatkan suntikan pinjaman," tambah Silmy.
Dengan bertambahnya pabrik anyar ini, target penjualan KRAS di tahun 2021 bisa tumbuh 25-40 persen per tahun. "Sebagai informasi bahwa Krakatau Steel sudah berjualan ahead ke depan. Saat ini kami sudah jualan untuk pesanan bulan Juni 2021. Artinya pasar HRC sedang bagus," pungkas Silmy.