REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memastikan kinerja perekonomian pada kuartal I-2021 akan tumbuh lebih kuat dari kuartal sebelumnya seiring dengan membaiknya sejumlah indikator ekonomi."BI melihat pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2021 akan lebih baik dibandingkan triwulan IV-2020," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3).
Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan sejumlah indikator pada Februari 2021 mengindikasikan adanya perbaikan ekonomi antara lain mobilitas masyarakat yang meningkat terbatas sejalan dengan pemberlakuan pembatasan di sejumlah wilayah. Kemudian, tambah dia, kinerja ekspor yang terus meningkat, terutama komoditas manufaktur seperti besi baja, bijih logam, kimia organik, dan mesin listrik, seiring dengan kenaikan permintaan dari negara mitra dagang utama dan perbaikan ekonomi global."
Kinerja ekspor ini mengalami peningkatan yang lebih kuat dibandingkan kuartal IV-2020, terutama di sejumlah wilayah yaitu seperti Sulawesi-Maluku-Papua, Jawa dan Sumatera," kata Perry.
Selain itu, menurut dia, perbaikan ekspektasi konsumen, penjualan eceran dan PMI manufaktur juga menjadi momentum terjadinya perbaikan kegiatan ekonomi nasional pada awal 2021. Perry menyakini perbaikan ini akan terus berlanjut seiring dengan adanya pemulihan ekonomi global, implementasi program vaksinasi serta sinergi kebijakan untuk memperkuat kegiatan ekonomi.
Sinergi kebijakan itu mencakup pembukaan sektor produktif dan aman, akselerasi stimulus fiskal, penyaluran kredit perbankan, berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial, serta percepatan digitalisasi ekonomi untuk UMKM. Dengan adanya berbagai upaya ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2021 bisa mencapai kisaran 4,3 persen-5,3 persen atau lebih baik dari 2020 yang tercatat kontraksi.