REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melonjaknya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury atau UST) yang disebabkan kekhawatiran meningkatnya inflasi dan suku bunga akibat pemulihan ekonomi membuat imbal hasil obligasi dunia juga meningkat, tidak terkecuali imbal hasil obligasi Indonesia.
Imbal hasil obligasi pemerintah berdenominasi rupiah dengan tenor 10 tahun saat ini berada di atas level 6,5 persen meningkat dari kisaran 5,9 persen di akhir tahun 2020. Jika imbal hasil meningkat, artinya harga obligasinya mengalami penurunan. Lalu bagaimana peluang di reksa dana pendapatan tetap?
Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja, mengatakan pasar obligasi Indonesia relatif kokoh menghadapi badai kenaikan imbal hasil UST. Dengan kenaikan yang terjadi sepanjang tahun berjalan ini, imbal hasil riil obligasi Indonesia masih menjadi salah satu yang paling tinggi di kawasan, dan sangat menarik terutama dilihat oleh investor asing di negara maju.
Gabungan kondisi inflasi yang rendah, imbal hasil dan suku bunga riil yang menjadi salah satu tertinggi di dunia, likuiditas domestik yang melimpah, dan potensi meningkatnya arus dana asing di tengah kepemilikan yang sudah rendah menjadi faktor pendukung pasar obligasi Indonesia di tahun 2021 ini.
"Ditambah dengan perbaikan fundamental Indonesia dan potensi ekonomi Indonesia sedang menuju ke dalam tahap jalur pemulihan, kondisi saat ini dapat menjadi momen bagi investor untuk mendiversifikasikan dana ke reksa dana pendapatan tetap," kata Freddy, Kamis (18/3).
Reksa dana pendapatan tetap merupakan instrumen investasi yang diterbitkan oleh perusahaan manajer investasi, yang di dalamnya terdiri dari efek-efek obligasi. Sebuah produk reksa dana pendapatan tetap berisi banyak obligasi sekaligus, dengan berbagai jenis, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta.
Manajer investasi memiliki sejumlah variasi produk reksa dana pendapatan tetap. Ada produk yang mengkhususkan sebagian besar portofolionya ke obligasi korporasi, ada juga yang fokus pada obligasi pemerintah.