Kamis 11 Mar 2021 11:12 WIB

Wapres: Penyelesaian Muamalat dengan Tetap Jaga Independensi

Rencananya, BPKH akan menyuntikkan modal Rp 3 triliun kepada Bank Muamalat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nidia Zuraya
Logo Bank Muamalat terpasang depan kantor pusatnya, Jakarta, Ahad (2/12).
Foto: Republika/Prayogi
Logo Bank Muamalat terpasang depan kantor pusatnya, Jakarta, Ahad (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan dorongan untuk menyelamatkan Bank Muamalat harus dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip independensi. Melalui Juru Bicaranya Masduki Baidlowi, Wapres mengatakan Pemerintah mempercayakan ke semua pihak yang terlibat dalam penyelamatan Bank Muamalat.

"Wapres juga menyadari persoalan yang berkaitan dengan bank Muamalat itu kan sedang ditangani oleh pihak-pihak dari negara, jadi independensi dari itu kan Wapres tidak boleh mengganggunya," ujar Masduki saat dihubungi pada Kamis (11/3).

Baca Juga

Karena itu, meski mendorong berbagai upaya penyelesaian, Wapres tetap menjaga batas kewenangan negara terhadap Muamalat."Jadi Wapres tau mana garis batas yang harus ditangani oleh negara dan mana perhatian khusus wapres, kira-kira seperti itu," ujarnya.

Masduki mengatakan, sebagai salah satu pendiri Bank Muamalat, Wapres memiliki perhatian besar kepada bank pertama syariah di Indonesia tersebut. Selain itu, Wapres banyak mendapatkan aspirasi itu dari berbagai pihak terkait penyelesaian Bank Muamalat.

Karena itu, Wapres menyambut baik rencana Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang menjadikan penyelesaian Bank Muamalat menjadi salah satu program strategisnya. Namun, Jubir memastikan upaya penyelesaian ini, Wapres menerima jajaran menteri tidak dalam tugas pemerintahan tetapi sebagai pengurus MES.

"Memang ketika menerima pengurus MES, Pak Erick Thohir ini bukan sebagai Menteri BUMN tapi sebagai Ketua MES, dia memang mau menjadikan bank Muamalat ini salah satu program bagaimana diselesaikan," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement